Mohon tunggu...
Shifana Maulidya
Shifana Maulidya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk lebih bahagia

Social Worker With Disability

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tersampaikan Tanpa Kata

28 Agustus 2020   00:19 Diperbarui: 28 Agustus 2020   00:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kadang bibir sekelu itu

Padahal sebelumnya sudah berencana katakan ini-itu

Entah karena tak terbiasa, atau malu?

Hingga semua kembali terkunci, tanpa ada yang tau

Mah, menyenangkan rasanya melihat mereka yang bisa sedekat nadi dengan ibunya tanpa canggung

Mah, Mungkin menyenangkan, ya? Bisa cerita apapun bahkan hingga mentari gelap di balik gunung

Ah, tapi apa peduliku dengan bedanya cara

Toh semua punya maksud sama

Sama-sama cinta ibunya,

Sama-sama sayang ibunya,

Sama-sama memeluk ibunya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun