Mohon tunggu...
Shifa fauziah Azzahra
Shifa fauziah Azzahra Mohon Tunggu... Dosen - mahasiswa

saya suka membaca novel atau wattpad dan menonton drama korea

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sinta berbagi ilmu kripik pisang Lampung

10 Desember 2024   20:58 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Study banding kelas 12 MAS ASSALAM,SUBANG di tempat keripik Sinta Lampung Tahun 2023

Sinta merintis usaha kecil dan menengah keripik pisang di Lampung. Dengan ilmu yang diperolehnya, ia membagikannya kepada siapa  pun secara gratis

 Energi Sinta  tumpah ketika diajak berbicara tentang bisnis keripik pisang yang ia jalani. Tak sekadar mendapat untung dari bisnis itu, ia juga aktif berbagi cara mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah dengan sukarela.

Toko Keripik Sinta yang terletak di Gang PU, Jalan Pagar Alam, Kelurahan Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung, kedatangan tamu puluhan pelajar dari Kabupaten Tanggamus yang ingin belajar berbisnis kuliner, akhir Januari 2023 Para pelajar ini disambut hangat oleh Sinta dan suaminya, Heru Kurniawan.

pada saat kunjungan ke toko pembuatan kripik Sinta,dia mempresentasikan tentang bagaimana pengalaman dia dan proses dia dalam membangun usaha keripik pisang lampung tersebut, dari mulai modal awal,jatuh bangunya usaha,merintis usaha,mengelola usaha sampai dititik sekarang yang sudah jauh lebih besar usaha keripik pisang lampung tersebut.

Dan Kita diajak melihat proses produksi keripik pisang yang dikerjakan di gedung belakang, tak jauh dari toko utama. Kita juga diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung tentang bagaimana membangun usaha kuliner di ruang aula.

Tak seperti toko keripik pada umumnya, Sinta memang merancang tokonya sebagai tempat belajar usaha bagi siapa saja. Ia sering menerima kunjungan dari pelajar, mahasiswa, hingga kalangan buruh migran yang ingin belajar usaha keripik pisang

"Saya ingin lebih banyak orang yang bisa sukses menjadi pelaku usaha. Saya ingin pelaku UMKM yang bisa naik kelas dan berkembang menjadi lebih baik," ujar Sinta di tengah kesibukannya menerima tamu dan melayani pengunjung di tokonya di Lampung, Senin (30/1/2023).

Jatuh bangun yang pernah dialami Sinta dalam membangun usaha menjadi salah satu alasan terbesarnya untuk terus berbagi ilmu. Belasan tahun yang lalu, Sinta punya pengalaman berharga saat berjuang menyelamatkan usahanya yang hampir bangkrut.
Sinta sendiri sudah menjalani bisnis keripik pisang dari masih duduk di kelas III SMA pada tahun 2005. Saat itu, ia bertekad ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di tengah kesulitan ekonomi keluarganya.

Ia memulai bisnis dengan membeli 1-2 kilogram keripik dan mengemasnya dalam bungkusan kecil. Keripik kemasan itu ia jual Kembali seharga Rp 1.000 per bungkus kepada teman-temannya di sekolah.
Keuntungan dari usaha kecil itu terus dia tabung untuk biaya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. waktu itu, Sinta harus pontang-panting membagi waktu untuk kuliah dan menitipkan dagangan keripiknya ke warung dan kantin.
Untuk mengasah kemampuan usahanya, ia mengikuti pelatihan cara pengolahan keripik pisang yang diadakan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung. Ia juga mendapat kesempatan magang di salah satu pelaku usaha keripik pisang di Bandar Lampung yang telah lebih dahulu merint                                                                                                          

Dari pengalaman itu, Sinta melihat peluang bisnis keripik pisang di Lampung masih sangat terbuka. Sambil kuliah, ia mempelajari seluk-beluk usaha keripik pisang. Ia juga aktif mengikuti berbagai kompetisi wirausaha untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
Tahun 2007, Sinta pernah meraih peringkat ketiga saat mengikuti kompetisi wirausaha yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung. Setahun kemudian, ia kembali mengikuti Kompetisi Wirausaha Muda yang digelar Bank Mandiri dan berhasil meraih peringkat ketiga tingkat nasional.
Dia mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta dan pelatihan pengembangan usaha kecil menjadi perusahaan selama enam bulan. Uang itu ia gunakan untuk mengembangkan usaha dan membuka toko.
Untuk mencukupi kekurangan dana, Sinta memberanikan diri untuk meminjam modal usaha Rp 100 juta kepada bank. Uang itu ia pakai untuk membangun toko dan modal usaha agar produksi keripiknya bisa lebih banyak.
Beruntung, Sinta mendapat dukungan penuh dari Pemkot Bandar Lampung. Ia rutin mendapat pelatihan tentang pengolahan produk, pengemasan, hingga pemasaran digital. Ia juga mendapat bantuan peralatan untuk usaha, antara lain peralatan untuk menggoreng keripik dan alat pengering keripik pisang.
Pemerintah juga mendampingi Sinta dalam mengurus berbagai dokumen perizinan usaha dan sertifikat usaha. Produknya juga sering dipromosikan dalam berbagai acara pameran di dalam kota dan di luar kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun