Sehingga untuk memberikan pemahaman lebih kepada anak-anak maupun anak muda pada pendidikan karakter, guru dan lembaga pendidikan hendaknya maksimal dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada siswa-siswinya dan dibimbing secara kontinu supaya penanaman karakter baik dari lima sila Pancasila dapat menjadi kebiasaan baik bagi mereka. Implementasi integrasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan cara pembelajaran, budaya di sekolah, maupun ekstra kurikuler.
Pendidikan karakter ibarat tameng yang harus selalu dibawa setiap perang untuk menjaga diri dari lawan, karena pendidikan karakter sendiri merupakan salah satu alat perlindungan diri untuk menjaga dan menjamin kualitas hidup seseorang serta keberhasilan pergaulan seseorang dalam lingkungan masyarakat.Peserta didik diharapkan dapat menanamkan dan memahami dengan baik nilai-nilai moral serta karakter yang diterapkan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman atau kekeliruan dalam megimplementasikan etika di lingkungan kehidupannya. Jika perlu, kerja sama antara orang tua dan lembaga pendidikan ditingkatkan lebih intens lagi sehingga pendidikan karakter seorang anak akan lebih cepat dicapai dan apabila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, maka perilaku yang menyimpang serta krisis moralitas siswa-siswi di Indonesia pun dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S., 2015. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), pp. 57-59.
Harun, Z., 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 4(3), pp. 302-307.
Iswantiningtyas, V. & Wulansari, W., 2018. Pentingnya Penilaian Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Proceedings of The ICECRS, 1(3), pp. 197-198.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI