Mohon tunggu...
Shidqi Surya Haikal
Shidqi Surya Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Padjajaran

Seorang Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Padjajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hikikomori: Ketika Isolasi Menjadi Pilihan dalam Masyarakat Modern

24 Juni 2024   00:20 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya masih ingat pada masa itu saya lebih memilih menghabiskan waktu sendirian di kamar, menghindari bertemu dengan seseorang, dan merasa cemas setiap kali harus berinteraksi dengan orang lain. 

Seiring dengan waktu, saya menyadari bahwa isolasi ini justru memperparah kecemasan dan rasa tidak percaya diri saya. Pengalaman ini mengajarkan saya betapa pentingnya interaksi sosial bagi kesehatan mental dan perkembangan diri. Butuh keberanian dan dukungan dari orang-orang terdekat untuk perlahan-lahan membuka diri dan kembali terlibat dalam interaksi sosial.

Lalu bagaimana cara mengatasi fenomena tersebut? Di Jepang sendiri, Pemerintah telah mendirikan pusat-pusat konseling khusus untuk hikikomori. Selain dari pemerintahan, terdapat juga organisasi non-profit yaitu New Start, dan Ada juga program "Rental Sister" di mana relawan dilatih untuk mendekati dan membantu para hikikomori secara bertahap untuk kembali ke masyarakat.

Meski fenomena hikikomori belum menjadi masalah besar di Indonesia dan bahkan nyaris tidak terlihat. Kita setidaknya harus mengetahui langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil sejak dini. 

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain: pertama, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda; kedua, Memperkuat sistem dukungan sosial, baik di tingkat keluarga, sekolah, maupun masyarakat; ketiga, Menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan toleran terhadap perbedaan dan kegagalan; dan keempat, Mengembangkan program konseling dan pendampingan bagi individu yang menunjukkan gejala isolasi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun