Mohon tunggu...
Shiddartha
Shiddartha Mohon Tunggu... -

Nothing Everythink

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebelum Hujan Reda

22 Januari 2019   10:22 Diperbarui: 22 Januari 2019   10:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hahaha... dan keinginanku makin menjadi setelah menemukan video klip Falling in Love at a Coffee Shop-nya Landon Pigg" Perempuan itu tertawa lepas.

"Dan karena ide konyolmu lah akhirnya kamu bela-belain sering nongkrong di kedai kopi, meski awalnya kamu gak suka kopi. Aku juga masih inget, gimana ide konyolmu untuk travelling lalu bertemu dengan seseorang, ngobrol macem-macem lalu jatuh cinta. Itu setelah kamu nonton Before Sunrise."

"Iyaa... sampe sekarang kadang aku masih memikirkan itu."

"Sampe sekarang? Bener-bener aneh " Ucap si lelaki sambil seolah-seolah ingin melemparkan buku yang ada di meja ke arah si perempuan.

Perempuan itu lalu menyeruput kopinya.

"Lalu apa yang kita lakukan di sini, sekarang?" Tanyanya sambil menatap datar ke arah jalan yang basah.

"Bukankah kita sedang hidup dalam kekinian? Bukankah kita sedang mencoba hidup seperti orang-orang yang lainnya? Bukankah begini gaya hidup zaman sekarang? Nongkrong, minum kopi, ngobrol hal-hal yang absurd, dan hal yang gak jelas lainnya, sesekali kita update di media sosial".

"Seberapa penting?"

"Buat kamu mungkin ga penting, tapi buat yang lain mungkin penting. Merayakan kekosongan dan kepenatan jiwa setelah suntuk kerja atau ngerjain tugas kuliah dengan segelas kopi, syukur-syukur bisa berkumpul dan bercanda dengan teman."

"Merayakan kekosongan jiwa?"

"Manusia perlu bersosialisasi dengan lingkungan, mereka mungkin butuh untuk ada dengan cara mereka. Atau kalau kata Maslow, mereka butuh untuk beraktualisasi diri. Seperti kita sekarang. Kau dan aku, di sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun