Mohon tunggu...
Shaffa Zammara
Shaffa Zammara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Airlangga

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Toxic Parenting dalam Tumbuh Kembang Kesehatan Mental pada Anak

9 Mei 2023   16:53 Diperbarui: 9 Mei 2023   17:00 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 di Indonesia, prevalensi penduduk yang

mengalami gangguan mental emosional berumur 15 tahun ke atas secara nasional adalah 6,0% (37.728

orang dari 703.946). Dalam jurnal Department Of Health South East dijabarkan mengenai Kesehatan

Jiwa pada Anak & Young People (BMA, dalam Puspita 2019), gangguan perilaku: 6 % dari 5-16 tahun

memiliki gangguan perilaku yang lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Menurut (Oktariani 2021) keluarga toxic memberikan efek jangka panjang bagi anak, terutama pada

sisi psikologis yang dapat mengakibatkan trauma. Terlebih lagi, trauma ini justru berpotensi kepada

penerapan pola hidup toxic tersebut kepada keluarga yang akan anak ini bangun di masa mendatang.

Berdasarkan penelitian oktariani (2021) kesehatan mental anak yang dibesarkan dengan orang tua

yang toxic akan mengalami gangguan ketika anak beranjak tumbuh dewasa, perilaku yang akan muncul

pada anak yang memiliki toxic parent, adalah Memiliki kecemasan tinggi, perasaan ketakutan dan tidak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun