Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Â
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak 0-59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.Â
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang serta prestasi sekolah yang buruk.Â
Stunting dapat di cegah!! Kenali Penyebab dan Pencegahan stunting.
Penyebab stunting :
- Rendahnya asupan gizi pada 1000 HPK
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama
- Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
- Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
- Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
"Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih", tutur Menteri Kesehatan RI (7/4/2018).
Posyandu Kedaka di Desa Bojong Murni memiliki total ibu hamil 9 orang, 6 orang diantaranya telah malahirkan bulan ini. Secara keseluruhan masyarakat Desa Bojong Murni terlihat antusias dan mendukung kegiatan sosialisasi pencegahan stunting.Â
Selain sosialisasi pencegahan stunting, terdapat beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan di posyandu yang dilakukan mahasiswa KKN UPI kelompok 111 di Desa Bojong Murni yaitu imunisasi dasar lengkap, BPJS kesehatan penduduk, pola makan hidup sehat, dan program KB.Â
Program kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN UPI kelompok 111 di posyandu dimulai tanggal 11 Juli 2022 dan akan berakhir pada tanggal 10 Agustus 2022 dengan penutupan berupa kenang-kenangan atau sertifikat kepada pihak yang sudah berkontribusi dalam kegiatan KKN Tematik UPI kelompok 111.