Mohon tunggu...
Sheryl DevinaTjandra
Sheryl DevinaTjandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

unpar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasisme dan Diskriminasi di Negara Korea Selatan

20 Oktober 2022   01:15 Diperbarui: 20 Oktober 2022   01:20 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

RASISME DAN DISKRIMINASI DI NEGARA KOREA SELATAN

BAB 1
PENDAHULUAN

Di dunia yang serba digital ini banyak sekali permasalahan yang sering muncul. Salah satu masalahnya adalah rasisme dan diskriminasi. Pengertian rasisme dan diskriminasi sendiri bermacam-macam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasisme sendiri diartikan sebagai rasialisme. Rasialisme menurut KBBI memiliki 2 pengertian.

Pengertian yang pertama adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa, perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda. Pengertian yang kedua adalah paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Jadi, rasisme adalah perlakuan tidak adil terhadap suku bangsa, agama, ras, golongan, adat, dan lain-lainnya. 

Sedangkan diskriminasi adalah perlakuan secara berbeda karena keanggotaannya dalam suatu kelompok etnis tertentu. Rasisme dan diskriminasi merupakan 2 hal yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Kedua hal ini lahir karena adanya dualisme konsep berpikir dan aksi. Rasisme lahir karena adanya konsep aksi sedangkan diskriminasi lahir karena adanya konsep berpikir atau pola pikir.

Pada tahun 2021 silam terdapat video yang beredar dalam platform YouTube yang viral di kalangan masyarakat Indonesia. Video tersebut diunggah oleh salah satu youtuber asal Indonesia bernama Indah Asmigianti. Di dalam video tersebut Indah Asmigianti mendapatkan perlakuan diskriminasi dari seorang pria berkewarganegaraan Korea Selatan. 

Hal ini bermula dari Indah yang sedang asyik bermain Ome TV. Ome TV merupakan aplikasi video chat online yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi langsung secara virtual dengan orang-orang dari seluruh dunia. Sepanjang Indah bermain Ome TV, ia selalu merekam pembicaraannya untuk dijadikan konten YouTube-nya. 

Ketika ia sedang asyik bermain Ome TV, Indah bertemu dengan seorang pria yang berasal dari Korea Selatan. Pria ini langsung menghina orang Indonesia dengan menyebutkan bahwa orang Indonesia berwajah jelek.

 Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Negara Korea lebih unggul dibandingkan dengan Negara Indonesia. Lebih unggul disini berarti secara ekonomi, GDP, dan lain-lainnya. Pada intinya, pria ini mengatakan bahwa Negara Korea lebih baik dan unggul dalam segala aspek dibandingkan dengan Negara Indonesia.

 

BAB 2
PEMBAHASAN

Kasus rasisme di Korea Selatan sendiri sangat tinggi. Sebagian dari mereka akan melakukan rasisme dan diskriminasi terhadap orang lain jika mereka terlihat berbeda dengan ciri fisik orang Korea Selatan pada umumnya. Baik warna kulit, bahasa, wajah, dan ciri lainnya. Sebagian besar masyarakat Korea Selatan suka memandang sebelah mata orang-orang yang berasal dari negara Asia Tenggara dan orang keturunan African-American. 

Hal ini disebabkan karena di Negara Korea Selatan hanya memiliki satu suku bangsa saja. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa. Sehingga mereka tidak terbiasa dengan lahirnya perbedaan yang muncul di tengah masyarakatnya sendiri.

Masyarakat Korea Selatan juga terkadang merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan negara lain khususnya negara-negara yang berada di Asia Tenggara. Mereka menganggap bahwa negara-negara yang berada di Asia Tenggara lebih inferior. 

Sehingga sebagian dari masyarakat Korea Selatan menganggap rendah bangsa lain yang notabene nya tidak semaju dengan Negara Korea Selatan. Belum lagi budaya K-Pop yang saat ini sangat dikenal dan diagung-agungkan oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga ke penjuru dunia. 

Hal ini membuat ekonomi Negara Korea Selatan kian meroket. Sehingga ada beberapa masyarakat Korea Selatan yang menjadi arogan karena negaranya semakin dikenal dunia. Ya, siapa yang tidak bangga jika negaranya dikenal oleh banyak orang hingga ke penjuru dunia. Tentu semua masyarakat negara akan bangga dengan hal ini. Namun, jangan sampai sikap arogan ini merubah sikap kita menjadi orang yang suka melakukan tindakan rasis terhadap bangsa lain.

Ditambah dengan standar kecantikan di Korea Selatan yang sangat tinggi. Sudah menjadi hal umum bahwa salah satu standar kecantikan di Korea Selatan adalah memiliki kulit putih. Memiliki kulit putih merupakan hal yang paling utama di Korea Selatan. Bahkan beberapa masyarakat Korea Selatan akan menghina dan melakukan rasisme terhadap sesama warga negaranya jika terdapat warga yang memiliki warna kulit gelap.

Hal ini termasuk ke dalam persepsi rasisme sosiologi. Persepsi sosiologi sendiri merupakan standarisasi masyarakat. Jadi, apa yang lebih menarik atau lebih banyak dipilih menurut masyarakat itulah yang akan mereka ikuti. Standar kecantikan ini sudah ada sejak dahulu. 

Sehingga kebudayaan itu terbawa sampai saat ini. Hal seperti ini merupakan hal yang tidak pantas. Tidak seharusnya standar kecantikan orang dinilai dari warna kulit yang kita miliki. Hal ini dapat menggiring kepada sikap rasisme dan diskriminasi terhadap warna kulit seseorang.

Selain itu, diskriminasi yang dilakukan oleh pria berkebangsaan Korea Selatan ini termasuk ke dalam diskriminasi etnosentrisme. Ia meremehkan Bangsa Indonesia dengan mengatakan bahwa negaranya lebih baik dan unggul.

BAB 3
KESIMPULAN

Kasus di atas menekankan bagaimana nasionalisme yang dibangun di Negara Korea Selatan sangat tinggi dan kental. Rasa nasionalisme ini sudah ditanamkan dalam diri mereka sejak kecil. Rasa nasionalisme yang kuat dapat membawa masyarakat Korea Selatan pada sikap yang melihat dirinya sebagai negara dan etnis yang paling unggul. 

Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan cinta Tanah Air merupakan hal yang sangat penting. Tetapi jangan sampai rasa nasionalisme yang tinggi ini membawa kita kearah chauvinisme, etnosentrisme, rasisme, dan diskriminasi terhadap bangsa lain.

Korea Selatan merupakan negara modern yang terus berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan mode, musik, makanan, dan dunia perfilman nya. Meski sebagai negara besar nan modern serta mendapat perhatian yang masif dari dunia luar, tidak dapat dipungkiri bahwa masalah rasisme dan diskriminasi di Korea Selatan terhadap bangsa asing cukup tinggi dan tidak dapat dihindari.

Jika kondisi ini terus berlanjut dan juga didukungnya oleh minimnya undang-undang mengenai anti diskriminasi di Korea Selatan, maka tindakan rasisme dan diskriminasi dapat terus berlanjut dimana saja dan kapan saja. Sehingga pelaku-pelaku tindakan rasisme ini tidak mendapatkan hukuman yang akan membuat mereka jera.

Masyarakat Korea Selatan harus bisa melihat ke depan dan merubah pola pikir mereka. Masyarakat Korea Selatan juga harus bisa menerima perbedaan yang ada di tengah keberagaman. Dengan begitu tentu saja masyarakat Korea Selatan bisa ikut andil dalam membangun sebuah harmoni kesuksesan bagi negaranya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Joko. Prasangka dan Diskriminasi. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/download/236/212

Geotimes.id. (2021, 14 Desember). Masa Depan Nasionalisme : Rasisme di Korea Selatan. https://geotimes.id/opini/masa-depan-nasionalisme-rasisme-di-korea-selatan/

kbbi.web.id. Arti Kata Rasialisme. https://kbbi.web.id/rasialisme

Marshall, J. [@Jojomr79]. Orang Korea Selatan yang menghina orang Indonesia [Tweet]. Twitter. https://twitter.com/Jojomr79/status/1369707084103573508?t=SDFmmLWSlDc6ltNgMJaIiQ&s=19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun