Hanya saja, kita perlu waspada ketika memiliki hubungan dengan orang yang manipulatif.
Orang manipulatif tidak segan mengeksploitasi kelemahan atau rasa bersalah yang muncul ketika kita 'mengecewakan' orang lain.
Orang seperti ini biasanya sengaja menggunakan rasa bersalah kita untuk keuntungan mereka sendiri.
Akhirnya, kepentingan atau nilai-nilai kita selalu terkorbankan untuk memenuhi keinginan mereka.
Kita menjadi seperti keset yang tidak bisa menyuarakan kepentingan kita sendiri disertai perasaan tertekan karena selalu tertindas.
Meski harus diakui, kondisi tidak selalu ideal. Sering kita harus berkorban dan mengalah untuk orang lain.
Sebagai orang tua, mungkin kita harus mengorbankan keinginan melakukan perjalanan keliling dunia karena mesti mengurus anak-anak yang masih kecil.
Saat berada di tempat kerja, kita mungkin harus melakukan tugas-tugas yang tidak disukai karena menyangkut lingkup kerja kita.
Terkadang seseorang perlu lembur kerja dan mengorbankan nilai dia tentang pentingnya waktu bersama keluarga karena tanggung jawab profesi mengharuskannya.
Namun, perlu dipastikan bahwa kita memiliki rambu, jangan kita terlanggar terlalu jauh.
Karena selalu mengorbankan apa yang menjadi prioritas dan nilai-nilai kita bisa berdampak buruk pada kesehatan dan memicu berbagai penyakit serius.