Mohon tunggu...
Sherly  Ros
Sherly Ros Mohon Tunggu... Insinyur - live is free

Mungkin dia adalah salah satu yang ga bisa kita gapai! Maafkann kalau ada kata yang typo atau penggunaan tanda baca yang salah, pemula. Tidak suka membaca tapi suka bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keajaiban Adalah Nama Lain dari Kerja Keras

5 Februari 2021   18:36 Diperbarui: 5 Februari 2021   18:44 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat di panti asuhan kami bermain bersama anak-anak disana tetapi aku melihat ada satu anak perempuan yang tidak ikut bermain, anak itu sedang membaca buku ditempat yang tenang. Aku pun mendekatinya dan ternyata buku yang dia baca adalah Alkitab. Wow! Aku sempat berpikir sebentar sebelum menyapanya, ketika anak lain sedang asik bermain tetapi dia sedang membaca Alkitab. Aku pun lansung menyapanya dan bertanya "De kenapa tidak ikut main dengan yang lainnya?". Dan jawaban anak itu membuat aku terdiam " Membaca Alkitab lebih menyenangkan ka dari pada bermain". Disitu aku tidak bisa berkat-kata lagi dan aku bertanya "Apa kamu tidak bosan hanya dengan membaca Alkitab saja disini?", bahkan aku saja jarang sekali menyentuh apa lagi membacanya. Jawabnya "Kenapa harus bosan ka bagiku ini sangat menyenangkan, aku bisa mengetahui banyak hal dari Alkitab" dari situ pun aku lansung merasa tersindir, aku yang selalu merasa tidak bersyukur apa yang telah aku dapatkan terlebih bakatku dalam bermain musik. Aku tahu sekarang semua bakat yang aku punya di musik ini adalah pemberian Tuhan.

Dari situ aku berpikir lagi sudah lama sekali aku tidak pergi ke gereja aku merasa diriku sangat jauh dengan Tuhan. Aku pun mulai mendekatkan diri kepada Tuhan, mulai pergi ke gereja dan selalu mengucapkan syukur. Seketika saat aku sedang digereja aku merenungkan diri atas perbuatan dan keluargaku selama ini. Dan tiba-tiba seorang pendeta menghampiriku dan dia bertanya kepadaku "Apa yang sedang anda alami?" Aku kaget ketika pendeta bertanya seperti itu. Aku pun tanpa sadar menjelaskan tentang situasi dan keluargaku saat ini. Kata-kata yang ia berikan sangat masuk kehatiku dan membuat hati ini tergerak.

Pulang dari gereja aku yang awalnya jarang sekali berbicara dengan orangtuaku, memberanikan diri untuk mengungkapkan apa isi hatiku kepada mereka. Aku tidak tau keberanian ini muncul dari mana. Dan seketika itu orangtuaku yang mendengar aku berbicara dengan tegas mereka menangis, mamah dan papah minta maaf kepadaku. Aku pun langsung menangis dan aku tidak percaya dengan kata-kataku ini dapat mengubah semuanya. Senang? Ya, aku senang sekali. Dan aku sangat menyesal pernah berpikiran untuk bunuh diri.

"Kamu tidak bisa kembali dan mengubah awal saat kamu memulainya, tapi kamu bisa memulainya lagi dari di mana kamu berada sekarang dan ubah akhirnya." - C.S Lewis

Besoknya kami memulai dari awal, tidak ada kata terlambat untuk memulai ini, aku membuka diri kepada orantuaku dan begitu pun mereka walaupun kami masih belum terbiasa dan masih merasa canggung. Aku mengajak mereka untuk pergi ke gereja. Untuk pertama kalinya kami  pergi ke gereja bersama-sama. Senang sekali  hati ini. Dan aku mengajak mereka bertemu dengan pendeta yang pernah menghampiri diriku. Dan disitu kami lansung berdoa bersama untuk mengucap syukur.

Saat itu pun aku tidak pernah takut lagi untuk menghadapi hari esok karena aku mengandalkan Tuhan disetiap rencanaku. Dan aku salah menggap diriku tidak beruntung. Setelah ini aku merasa didunia ini aku lah yang paling beruntung. Aku juga menyampaikan tujuanku saat aku lulus sekolah kepada orangtuaku. Aku mau melanjutkan pendidikan ku ke dunia musik dan mereka menyetujuinya dan disitu aku merasa sangat bersyukur.

Setelah lulus SMA aku dan Tian berpisah. Tian melanjutkannya ke luar negeri karena orangtuanya, dan aku baru sadar Tian tidak pernah cerita tentang keluarganya padaku. Aku melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta. Entah mengapa aku merasa sedih saat Tian pergi rasanya seperti aku harus kehilangan. Dan tanpa sadar aku menyukai Tian. Menyesal sekali hati ini saat tidak bisa mengatakannya kepada Tian. Dalam hidup, mungkin kita pernah merasa kehilangan. Tapi kelak kita akan mendapatkan lebih.

Setelah lulus kuliah aku menjadi berpengetahuan lebih tentang musik. Karya-karya ku juga sudah banyak. Karya ku pun sudah ada beberapa yang dibawakan oleh penyanyi Indonesia. Aku berterimakasih kepada Tian yang sudah membantuku mungkin tanpanya aku juga tidak dapat menemukan diriku. Dan aku masih tidak tahu bagaimana kabar Tian sekarang karena kami lost contact.

Dari hasil kerja kerasku aku tak lupa untuk selalu berbagi kepada yang lain. Saat aku mendatangi tempat panti asuhan yang sama, tetapi saat aku kesana aku tidak menemukan anak perempuan itu. Aku baru sadar bahwa yang membuat hidupku untuk berubah berawal dari anak itu. Aku pun bertanya kepada penjaga panti asuhan dan katanya "Sherly sudah diapdosi oleh keluarga yang baru." dan disitu aku baru tau bahwa nama anak itu sama dengan namaku dan aku tak sempat bertanya kepadanya. Ingin rasanya aku bertemu dengannya dan berterimakasih.

Hiduplah berdasarkan kenyataan, jangan berdasarkan rumor. Hiduplah dengan cara bagaimana kamu ingin hidup.

~en

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun