Ketua magang Hima membuka rapat karena jam telah menunjukkan pukul setengah delapan tepat.
Selama rapat berlangsung Hana tidak fokus mendengarkan rencana -- rencana dan perkembangan persiapan webinar yang sedang dijelaskan teman- temannya, ia selalu memikirkan Arsha yang dari tadi belum juga membalas pesannya, sebenarnya ia sudah mencoba melupakan hal itu namun hatinya tetap saja gelisah.  Ditengah -- tengah  Hana melamun rapat ternyata telah usai .
" Terimakasih teman-teman dan kakak -- kakak hima semua yang telah mengkuti rapat pada malam hari ini, baik sebelum kita tutup mari kita berdoa semoga rencana yang kita rancang akan berjalan dengan lancar kedepannya."
Ketua magang menutup rapatnya.
Akhirnya rapat telah berakhir dan ketua magang telah menutup rapat saat jam menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit, dan Hana segera menutup laptopnya kemudian bergegas menuju kamar. Hana segera membuka ponselnya namun Arsha ternyata belum juga membalasnya, dengan rasa sakit hati dan gelisah Hana menangis tersedu-sedu.
Bukan karena berlebihan namun ini rasa kekhawatiran Hana karena takut kehilangan kekasihnya. Arsha sebelumnya sudah beberapa kali membohongi Hana, dan Hana sebelum itu pernah memergoki Arsha sedang chating dengan seorang cewe di direct message instagram, hal itulah yang menyebabkan Hana tidak lagi bisa dengan mudah percaya sepenuhnya dengan Arsha. Padahal Hana sudah terbiasa dengan Arsha yang sebelumnya selalu mem-prioritaskan Hana dalam kondisi apapun, dan kini Hana harus menahan kenyataan menyesakkan ini.
"Tuhan kenapa jadi seperti"
Ucap Hana sambil menangis dan  menahan sesak di dada.
Karena ia tidak tahan harus menahan perasaanya, ia menelfon Reina dan Shefa lewat telfon whatsapp yang bisa menelfon lebih dari  satu orang, Reina dan Shefa adalah temannya yang sudah mengerti perjalanan cintanya dengan Arsha dari awal masih dekat sampai pacaran, sebenernya masih ada satu temannya yang satu geng dengan Hana, Reina, Shefa  yaitu Restya namun ia tidak berani mengganggu karena Restya memiliki olshop skincare yang cukup besar sehingga ia takut Restya sedang sibuk mengurus orderan customernya . Hana bermaksud untuk curhat mengenai masalahnya dengan Arsha.
Setelah ia curhat dengan temannya dengan perasaan sedikit lega meskipun masih kacau Hana berusaha untuk tidur dan akhirnya ia bisa tertidur lelap ditengah perasaannya yang menyedihkan dan matanya yang sembab.
Keesokan harinya pukul lima lewat lima menit Hana terbangun karena terkejut ponselnya terjatuh, dan ia ingat kalau sejak tadi malam ia menunggu pesan dari Arsha, kemudian ia langsung mengecek whatsapp di ponselnya namun ternyata Arsha belum juga membalas pesannya, dengan perasaan kacau dan rasa sesak Hana menangis, kemudian karena ia penasaran ia akhirnya membuka instagram A