Mohon tunggu...
Sherly PWS
Sherly PWS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

PNF UNNES'20

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekuat Hati Hana

23 Desember 2020   14:52 Diperbarui: 23 Desember 2020   14:55 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kepercayaan,Kejujuran,  dan komunikasi adalah yang utama 

Matahari hampir menampakkan sedikit sinarnya, Embun pagi menyelimuti rumput-rumput kecil, dan suara-suara ayam yang bersautan menyambut sejuknya suasana di pagi itu.

"Brak!!!" Suara ponsel terjatuh, rupanya ponsel yang Hana genggam sedari malam terjatuh ke lantai bawah tempat tidur dari genggaman tangannya. Sontak ia terkejut hingga terbangun lalu bergegas mengambilnya, dia mencoba menghidupkan ponselnya dan ternyata masih hidup seketika dengan gugupnya ia membuka whatsapp messenger. Tak lama setelah itu wajahnya terlihat lesu dan tiba tiba air matanya menetes bergantian dari mata sebelah kiri lalu disambut tetesan air mata sebelah kanan.

Anandya Chintya Hana, ya gadis cantik berumur 18 Tahun yang kini berstatus sebagai Mahasiswa Baru di sebuah Universitas Negeri di semarang. Hana panggilannya, ia adalah seorang remaja cantik bertubuh mungil dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Ia lulusan Sekolah Menengah Atas yang paling favorit di kotanya. Seperti remaja pada umumnya ia memiliki kisah cinta yang ia bangun sejak ia duduk di bangku kelas 12.

Arsha, seorang pria tampan berumur 19 tahun dulu murid 12 bahasa, dan memiliki postur tubuh tinggi dialah yang berhasil meluluhkan hati Hana yang dulunya murid kelas 12 IPS. Awalnya, kisah cinta Arsha dan Hana adalah kisah cinta yang didambakan semua pasangan, kisah cinta yang membuat teman -- teman Hana menginginkannnya, bahkan teman -- teman Hana pun salut dengan Arsha yang selalu bersikap spesial pada Hana. Namun layaknya jalan yang tidak selalu mulus, pada akhirnya bumbu-bumbu ujian  pun mulai mewarnai hubungan Hana dan Arsha yang telah menginjak satu tahun itu.

Semua berawal ketika mereka telah lulus SMA dan kini menjadi mahasiswa, Arsha dan Hana melanjutkan di perguruan tinggi berbeda namun masih satu kota yang sama yaitu di Semarang, berbeda dengan Hana, Arsha memilih melanjutkan kuliahnya di Universitas Swasta terbaik se-Jawa tengah yang ada di Semarang. Namun keduanya kini masih di Kota asalnya karena perkuliahan dilakukan secara daring atau online yang disebabkan karena Pandemi Virus Corona yang masih melanda di Tahun awal Hana dan Arsha kuliah ini.

(13.15) " Sayangg lagi ngapain kenapa ngga bales-bales".

(14.30) " Sayangggggggg sayangkuuuuuu"

Tulis hana dengan  perasaan gemas karena sedari tadi kekasihnya itu belum juga membalas pesannya.

Hana menulis pesan kepada arsha lewat whatsapp atau wa karena dari sebelum dzuhur Arsha belum membalas pesannya. Dia menulis pesan hingga dua kali karena pesan yang sebelumnya belum dibalas juga.

Akhirnya setelah meunggu setengah jam Arsha membalas pesan Hana.

(15.00) "maaf ya tadi nugas"

Balas Arsha.

Setelah balasan Arsha itu akhirnya Hana merasa tenang dan mereka sempat chattingan sebentar.

(15.20) "Bentar ya aku mau mandi"

Ijin Arsha mengakhiri pesannya.

(15.21) "Iyaa sayang"

Balas Hana singkat.

Sambil melakukan aktivitasnya Hana menunggu balasan kembali dari Arsha namun sampai setelah isya' pun Arsha belum juga membalas pesan Hana. Ya selama masa awal kuliah ini Arsha memang berbeda dari sebelumnya, awalnya Hana berfikir hal itu karena ia sibuk mengerjakan tugas dan kuliah, namun baru -- baru ini ia mengamati ternyata Arsha sedang asik dengan teman- teman kuliahnya yang baru. Malam itu sebenarnya Hana juga ada jadwal rapat magang Hima jurusannya. Oh iya sebelumnya Hana mengikuti magang Hima, yaitu sebuah organisasi Himpunan Mahasiswa jurusan yang ada di kampusnya jadi, sebelum menjadi Hima ia harus terlebih dahulu mengikuti magang dan yang dilakukan ketika magang adalah mengadakan event, karena kebetulan sedang online maka event magangnya kali ini adalah webinar. Dan rapat dilakukan seminggu sekali, kebetulan malam itu adalah jadwal rapat.

"BRAK!!!" dengan perasaan kesal ia membanting laptop ke meja untuk siap-siap mengikuti rapat via meeting zoom yang dimulai jam setengah delapan.

"  Assalamualaikum teman -- teman dan kakak -- kakak Hima selamat malam semua"

Ketua magang Hima membuka rapat karena jam telah menunjukkan pukul setengah delapan tepat.

Selama rapat berlangsung Hana tidak fokus mendengarkan rencana -- rencana dan perkembangan persiapan webinar yang sedang dijelaskan teman- temannya, ia selalu memikirkan Arsha yang dari tadi belum juga membalas pesannya, sebenarnya ia sudah mencoba melupakan hal itu namun hatinya tetap saja gelisah.  Ditengah -- tengah  Hana melamun rapat ternyata telah usai .

" Terimakasih teman-teman dan kakak -- kakak hima semua yang telah mengkuti rapat pada malam hari ini, baik sebelum kita tutup mari kita berdoa semoga rencana yang kita rancang akan berjalan dengan lancar kedepannya."

Ketua magang menutup rapatnya.

Akhirnya rapat telah berakhir dan ketua magang telah menutup rapat saat jam menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit, dan Hana segera menutup laptopnya kemudian bergegas menuju kamar. Hana segera membuka ponselnya namun Arsha ternyata belum juga membalasnya, dengan rasa sakit hati dan gelisah Hana menangis tersedu-sedu.

Bukan karena berlebihan namun ini rasa kekhawatiran Hana karena takut kehilangan kekasihnya. Arsha sebelumnya sudah beberapa kali membohongi Hana, dan Hana sebelum itu pernah memergoki Arsha sedang chating dengan seorang cewe di direct message instagram, hal itulah yang menyebabkan Hana tidak lagi bisa dengan mudah percaya sepenuhnya dengan Arsha. Padahal Hana sudah terbiasa dengan Arsha yang sebelumnya selalu mem-prioritaskan Hana dalam kondisi apapun, dan kini Hana harus menahan kenyataan menyesakkan ini.

"Tuhan kenapa jadi seperti"

Ucap Hana sambil menangis dan  menahan sesak di dada.

Karena ia tidak tahan harus menahan perasaanya, ia menelfon Reina dan Shefa lewat telfon whatsapp yang bisa menelfon lebih dari  satu orang, Reina dan Shefa adalah temannya yang sudah mengerti perjalanan cintanya dengan Arsha dari awal masih dekat sampai pacaran, sebenernya masih ada satu temannya yang satu geng dengan Hana, Reina, Shefa  yaitu Restya namun ia tidak berani mengganggu karena Restya memiliki olshop skincare yang cukup besar sehingga ia takut Restya sedang sibuk mengurus orderan customernya . Hana bermaksud untuk curhat mengenai masalahnya dengan Arsha.

Setelah ia curhat dengan temannya dengan perasaan sedikit lega meskipun masih kacau Hana berusaha untuk tidur dan akhirnya ia bisa tertidur lelap ditengah perasaannya yang menyedihkan dan matanya yang sembab.

Keesokan harinya pukul lima lewat lima menit Hana terbangun karena terkejut ponselnya terjatuh, dan ia ingat kalau sejak tadi malam ia menunggu pesan dari Arsha, kemudian ia langsung mengecek whatsapp di ponselnya namun ternyata Arsha belum juga membalas pesannya, dengan perasaan kacau dan rasa sesak Hana menangis, kemudian karena ia penasaran ia akhirnya membuka instagram A

rsha yang ada di ponselnya sontak Hana terkejut karena ternyata saat malam hari itu Arsha berada di Semarang dan asik bertemu dengan teman-teman barunya, sontak Hana terkejut dan menangis tersedu -- sedu.  Hal ini karena sejak kemarin Hana mengajak Arsha untuk bertemu namun Arsha selalu tidak bisa.

Arsha akhirnya membalas pesan Hana saat pukul sembilan pagi awalnya Arsha membalas pesan Hana dengan tidak merasa bersalah sama sekali dan terkesan tidak peduli jika Hana menunggu kabarnya semalaman, dan seketika itu juga Hana mengatakan semuanya karena tidak tahan hanya mengatakan melalui pesan akhirnya Hana menelfon Arsha dan mengatakan semuanya sambil menahan isak tangis dan sesak di dada walaupun tangisnya masih sangat jelas terdengar sehingga membuat Arsha merasa bersalah dan sangat sedih mendengar suara Hana tersedu-sedu dengan tangisannya dan akhirnya Arsha meminta maaf dan mengatakan ingin memperbaiki semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun