Mohon tunggu...
Sherly DA Gultom S.Sos M.Sosio
Sherly DA Gultom S.Sos M.Sosio Mohon Tunggu... Guru - Finalis OGN 2019

Finalis OGN Bidang Studi Sosiologi 2019 Pada saat ini aktif sebagai Wakil Kepala bidang Kurikulum di SMA Kristen Gloria 1 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Chamelleon Patern BPJS Langkah Maju Indonesia Sehat

18 Februari 2021   09:20 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:52 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Chamelleon Patern BPJS Langkah Maju Indonesia Sehat

Oleh : Sherly Deasy Anjuwita Gultom, S.Sos., M.Sosio

Pendidik

BPJS sebagai salah satu lembaga besar negara yang menangani bidang kesehatan, tidak dipungkiri masih sering mendapatkan masukan bahkan kritikan guna membangun sebuah pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sempurna. Permasalahan dalam aspek pelayanan menjadi sebuah sorotan terbesar selain permasalahan dalam lingkup pembiayaan. 

Kondisi data yang tumpang tindih atau rancu, pembaharuan data atau "update" data yang tidak akurat, penggunaan identitas (misal dalam hal pembaharuan penyelesaian administratif/pembayaran yang berdampak pada manfaat penggunaan kartu BPJS) atau penggunaan kartu BPJS yang konvensional dimana customer harus menunjukkan bukti fisik kepada institusi terkait. Beberapa permasalahan dalam BPJS ini dapat kita telaah lebih erat kaitannya dengan permasalahan manajemen yang belum sempurna dan harus terus berusaha untuk dibenahi.

Era Industrial 4.0 bahkan 5.0 pada masa ini setidaknya dapat memberikan jalan keluar untuk dapat mengorganisir data sampai pada teknis pelayanan dengan memanfaatkan teknologi yang semestinya dapat dilakukan oleh siapa saja.  

BPJS harus mampu beradaptasi dengan cepat terkait permasalahan -- permasalahan yang muncul, sebuah sistem harus dipersiapkan agar dapat menjawab setiap permasalahan ada, minimal satu permasalahan terkait dan atau dapat memotong birokrasi yang terlalu berbelit dalam sebuah proses pelayanan.

Adaptasi menurut William (William, 1993), merupakan proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme. 

Manusia beradaptasi melalui medium kebudayaan pada waktu mereka mengembangkan cara-cara untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan sumber daya yang mereka temukan dan juga batas lingkungan yang serupa cenderung saling meniru kebiasaan yang tampaknya berjalan baik dilingkungan masyarakat. 

Proses adaptasi menghasilkan keseimbangan yang dinamis antara kebutuhan manusia dengan lingkungannya. Diperkuat pada pandangan Bourdieu (Bourdieu, 1990) mengungkapkan bahwa sebuah masyarakat dibentuk oleh dua kekuatan yang saling mempengaruhi diantaranya adalah kekuatan diri sendiri dan struktur yang sudah ada. 

Empat hal yang mendasari perubahan struktur dalam masyarakat menurut Bourdieu terkait dalam aspek habitus, kapital, area dan distinction. Dari dua pandangan ini dapat kita simpulkan adanya sebuh sistem yang saling mepengaruhi antara kebutuhan, sistem dan pelayanan. Ketika fungsi dari masing -- masing kepentingan tersebut terpenuhi maka akan mencipatakan sebuah korelasi yang bersinergi dan menghasilkan sebuah goal yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun