Saya menunjuk ke langit, dan semua yang berada di dalam mobil ikut menyaksikan.
Kami menepi dan berhenti untuk menikmati pemandangan yang luar biasa itu.
Ketika satpam menegur kami, karena berhenti di tempat yang bukan pada tempatnya, saya menunjuk ke langit. Satpam itu mendongak dan melihat pemandangan yang sama.
Kami lalu pindah ke belakang Mall dan menikmati pemandangan itu dari sana.
Itu bukan pemandangan biasa.Tapi saat itu saya tidak tahu kenapa itu bukan pemandangan biasa. Sangat indah seperti lukisan.
Barulah pada Tahun 2012, saya mengerti kenapa pemandangan di langit Balikpapan pada hari itu, bukan pemandangan biasa.
Ternyata secara hukum alam, tidak mungkin pelangi berada di atas matahari yang seluruhnya  diselubungi awan.
Saya dapat dari pencarian di google, syarat terjadinya pelangi antara lain:
- munculnya pelangi selalu di sisi langit yang berlawanan dengan matahari.
- dalam keadaan cahaya matahari tidak boleh dihalangi awan.
Wahyu 10:1-7 (TB) Â Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya. Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!" Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi! Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Elohim, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."