Karena kehendak Tuhan dan dengan pertolongan Tuhan, saya bersaksi tentang pengampunan yang diberikan Tuhan kepada saya dan kepada semua orang pada saat sekarang ini seperti yang Tuhan ajarkan kepada saya lewat firman-Nya.
--------------
Dosa yang diampuni oleh penebusan Yesus di kayu salib adalah dosa yang dilakukan pada masa kebodohan.Â
Kisah Para Rasul 17:29-31 (TB) Karena kita berasal dari keturunan Elohim, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Elohim memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."Â
Yaitu pada masa kesabaran Tuhan.Â
Roma 3:25 (TB) Kristus Yesus telah ditentukan Elohim menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.Â
Yaitu pada masa perjanjian yang pertamaÂ
Ibrani 9:15 (TB) Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.Â
--------------------Â
Saudaraku, saya bersaksi, pada 21 Desember 2006, melalui firman Ulangan 4:15-16 dan Yohanes 14:6-7, Tuhan membuka kebenaran kepada saya bahwa gambar atau patung yang mau mengumpamakan rupa Yesus adalah berhala. Sebab Yesus yang tertulis di kitab Yohanes adalah YHWH yang tertulis di kitab Ulangan (Yohanes 17:11, Kisah para rasul 2:36).Â
Tentang hal ini saya bersaksi sejak Januari 2007, sampai saat ini. Ditulis pertama kali dengan judul: "Kabar Baik! Kedok Penipuan Iblis Dibuka! Kebenaran Yang Memerdekakan"Â