Masalah lingkungan dan pertumbuhan ekonomi menjadi 2 bidang yang diampuh oleh kegiatan Belajar Bersama Komunitas 3 (BBK 3), Universitas Airlangga. Mahasiswa yang sedang menjalankan BBK 3 memiliki kewajiban untuk mengabdi pada masyarakat. Kelompok Sambikerep 2 ditempatkan pada kelurahan dan kecamatan Sambikerep. Dalam menerapkan bidang ekonomi dan lingkungan kelompok Sambikerep 1 berkolaborasi dengan kelompok Sambikerep 2 dengan mengambil topik "SAMIROTE: Pengolahan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi Khas Sambikerep sebagai Potensi Pemberdayaan Lingkungan dan Ekonomi". SAMIROTE sendiri merupakan kependekan dari Sambikerep Lilin Aromaterapi. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana kelompok kami mengajak warga sekitar Sambikerep untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi sebuah inovasi yang inovatif dan bermakna untuk menciptakan potensi bisnis yang menguntungkan.
Minyak goreng merupakan bahan utama yang biasa digunakan untuk menggoreng dan menumis. Meskipun demikian, penggunaan minyak goreng juga memiliki batas, minyak yang dipakai terus menerus akan menjadi bau sangit, gosong, dan tidak disarankan untuk digunakan dengan alasan tidak baik bagi kesehatan. Hal ini menyebabkan minyak goreng yang awalnya sebagai bahan pangan utama berubah menjadi sebuah limbah yang dapat disebut sebagai minyak jelantah. Pembuangan minyak jelantah tanpa penanganan yang tepat akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
Beberapa dampak negatif dari limbah minyak jelantah yakni limbah minyak jelantah dari perusahaan kuliner atau rumah tangga yang dibuang langsung ke lingkungan akan menjadi kotor dan mencemari air dan tanah. Minyak jelantah yang merembes ke dalam tanah mencemari tanah menjadi tidak subur. Selain itu limbah minyak tersebut yang dibuang ke lingkungan juga mempengaruhi kandungan mineral air bersih (Kusumaningtyas dkk., 2018).Â
Pada zaman yang terus berkembang ini, persaingan usaha semakin sengit dan peluang maupun ide usaha harus mengikuti dengan trend saat ini. Terkadang ide atau peluang usaha yang dimiliki terhambat oleh kurangnya modal baik itu secara keuangan maupun alat dan bahannya. Namun bagaimana jika minyak jelantah yang dianggap berbahaya dan tidak berguna ini dapat dijadikan sebagai bahan modal usaha. Bahkan tanpa mengeluarkan modal besar dan menggunakan alat serta bahan yang mudah ditemukan di rumah, kita dapat mengolah minyak jelantah menjadi sebuah produk inovasi yang indah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satunya yakni dapat dijadikan lilin aromaterapi yang memiliki banyak kelebihan sebagai daya tariknya.
Kelebihan Lilin Aromaterapi:
Lilin aromaterapi memiliki aroma yang menenangkan dikarenakan terdapat kandungan minyak esensial yang dapat mengeluarkan aroma yang wangi dan khas. Aroma yang dihasilkan tersebut nantinya dapat memberikan dampak positif seperti menenangkan suasana hati dan meredakan stress.
Lilin aromaterapi memiliki beberapa aroma khas yang dapat memberikan efek terapi kepada para pemakainya diantaranya yaitu aroma lavender dan peppermint.
Lilin aromaterapi sering dihadirkan dengan desain yang unik dan indah, sehingga dapat memberikan efek visual yang menarik apabila diletakkan dalam ruangan.
Lilin aromaterapi memiliki cara penggunaan yang terbilang relatif mudah, cukup dengan dibakar hingga menyala lalu dalam beberapa saat, aroma dari lilin terapi akan terasa.Â
Diantara beberapa kelebihan yang dimiliki oleh lilin aromaterapi, produk ini juga memiliki potensi pasar dengan beragam jangkauan produsen dan konsumen, mengingat rentan harga penjualan yang variatif. Tetapi tentu keberagaman harga jual ini akan bergantung pada kualitas dan keindahan dari produk lilin aromaterapi ini.Â
Bahan Lilin Aromaterapi:
1 cup arang
250 ml minyak jelantah
70 gr stearic acid
1 batang krayon bekas dengan warna apapun
1/2 sdm essential oil
7 cm sumbu lilin
3 - 4 batang stik es krim bekas
Cara Pembuatan Lilin Aromaterapi:
Saring minyak jelantah dan rendam dengan arang selama 24 jam untuk menghilangkan bau tidak sedap.
Panaskan minyak jelantah dengan stearic acid dan krayon bekas. Sebelum digunakan, iris kecil krayon agar mudah meleleh.Â
Setelah semua bahan yang dicampurkan meleleh dan hampir mendidih, tambahkan essential oil, aduk sebentar, dan angkat dari kompor.
Masukan campuran lilin tersebut ke dalam wadah cetakan yang telah disiapkan.Â
Letakan sumbu lilin pada tengah wadah cetakan, gunakan stik es krim bekas untuk menjaga agar sumbu lilin tidak miring saat dicelupkan ke campuran lilin.Â
Biarkan hingga membeku. Lepaskan stik es krim dari sumbu lilin.
Lilin aromaterapi siap digunakan.
Kegiatan pembuatan lilin dari minyak jelantah tersebut menyebabkan pengolahan bahan sisa rumah tangga atau industri berupa minyak jelantah menjadi efektif. Sebab dapat mengurangi dampak-dampak negatif dari minyak jelantah dan membuatnya menjadi barang yang layak jual di pasar berupa lilin aromaterapi. Banyak kelebihan dari lilin aromaterapi, salah satunya yaitu dapat menghilangkan stress, adanya efek aroma khas seperti aroma lavender dan peppermint, desain unik dan menarik dan cara penggunaannya yang relatif mudah. Lalu, dengan harga yang variatif dan kualitas dan keindahan dari produk lilin aromaterapi tersebut juga dapat menjadi potensi tersendiri dalam menghasilkan pundi-pundi uang. Oleh karena itu, kegiatan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi khas Sambikerep sebagai potensi pemberdayaan lingkungan dan ekonomi dilaksanakan dan diharapkan dapat menjadikan lingkungan yang lebih bersih, membuka wawasan, dan sekaligus dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar khususnya warga Sambikerep.Â
Refrensi:
Kusumaningtyas, R. D., Qudus, N., Putri, R. D. A., & Kusumawardani, R. (2018). Penerapan teknologi pengolahan limbah minyak goreng bekas menjadi sabun cuci piring untuk pengendalian pencemaran dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Abdimas, 22(2), 201--208.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H