Mohon tunggu...
Sherly Puspitasari
Sherly Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kampus UIN Raden Fatah Palembang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Ibadah, Latihan Spiritual, dan Ajaran Moral dalam Islam

3 Desember 2021   06:30 Diperbarui: 3 Desember 2021   06:47 2709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Meningkat dari kasar (nyata) menuju kehalus (maya)

Latihan spiritual yang halus lebih kuat dari yang kasar. Sebagai contoh, sebuah hubungan dimana dua orang berjabat tangan dalam pertemanan, sedangkan dalam kenyataannya, mereka tidak saling menyukai. Secara fisik seperti itu hanyalah memperlihatkan tampak luar saja. Sedangkan dilain pihak, dua orang bisa benar-benar merasa berjabat tulus walaupun tanpa kontak fisik. Sama halnya ketika tiba saatnya pelatihan spiritualitas, tergerak hanya oleh persembahan ritual luaran (tingkat fisik) tanpa rasa bakti, dan ini harus dirubah menjadi suatu rasa yang benar-benar tulus bakti kepada Tuhan atau dengan rasa keinginan yang kuat untuk pengembangan spiritual.

4. Melakukan latihan spiritual sesuai dengan tingkatan spiritual

5. Melakukan latihan spiritual sesuai dengan jaman

6. Mempersembahkan kepada Tuhan sesuai bakat atau kemampuan

Tujuan dari latihan spiritual secara Islam adalah sebagai praktik spiritual dalam Islam dipratikkan dalam salat (doa ritual) dimana umat Islam menundukkan semua pikiran dan hanya berkonsentrasi pada Allah, juga melalui bentuk-bentuk kegiatan ibadah seperti puasa, dan haji.  

Manfaat latihan spiritual adalah pengembangan kepribadian dengan latihan spiritual, kepribadiaan penulis berubah permanen menjadi lebih baik, merasa bahagia, merasa damai dan sejahtera.

3. Ajaran Moral dalam Islam

Moral  adalah kecenderungan tingkah laku atau perbuatan seseorang yang diukur melalui norma, adat istiadat, dan agama. Ajaran moral dapat berbentuk wejangan-wejangan, ketetapan yang diyakini masyarakat, norma-norma, patokan-patokan dan khotbah-khotbah tentang bagaimana manusia dapat bertindak menjadi manusia yang baik.

Dikalangan umat Islam, moral berarti akhlak. Menurut bahasa, kata akhlak bentuk jamak dari mufradnya khuluq yang berarti budi pekerti (Djatnima, 1996:26). Pengertian tersebut mengandung arti bahwa akhlak berhubungan dengan budi, rasio(akal) sesuatu kekuatan yang berfungsi untuk mendorong manusia berbuat sadar. Akhlak juga berhubungan dengan pekerti yaitu apa yang dilihat dalam manusia, yang didorong oleh perasaan batin(hati).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik pengertian bahwa moral atau akhlak berhubungan dengan perilaku atau perangai manusia yang mendasarkan pada kesadaran jiwa, bahwa seseorang telah terikat oleh keharusan memutuskan untuk mencapai nilai yang baik (norma/agama) yang diyakininnya dan berlaku di masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun