HYBE Entertainment, salah satu perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan, telah menghadapi beberapa kontroversi terkait etika profesi sepanjang tahun 2024.Â
Dugaan ini muncul seiring dengan pemanggilan perwakilan HYBE ke Majelis Nasional Korsel, untuk mengonfirmasi bocornya dokumen audit internal perusahaan. Dokumen tersebut diduga memuat aktivitas melanggar etika yang dilakukan HYBE selama berbisnis di industri hiburan.
Kebocoran dokumen ini dipublikasikan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.
Melansir dari The Express Tribune, dokumen tersebut mengungkapkan bahwa staf HYBE diduga mencemarkan nama baik grup K-Pop pesaing. Dokumen tersebut bahkan juga memuat pertimbangan strategi untuk menyingkirkan grup internal mereka sendiri, NewJeans.
Berikut adalah kronologi kasus-kasus tersebut:
1. Tuduhan Manipulasi Tangga Lagu
HYBE dituduh melakukan manipulasi penjualan album dengan menjual album yang dapat dikembalikan, sehingga meningkatkan angka penjualan secara artifisial. Praktik ini dianggap sebagai upaya untuk memanipulasi posisi di tangga lagu demi keuntungan promosi.Â
2. Penyebaran Berita Negatif tentang Grup dari Agensi Lain
Dokumen audit yang bocor mengungkap bahwa staf HYBE diduga terlibat dalam penyebaran berita negatif mengenai grup K-pop pesaing, seperti aespa dan RIIZE dari SM Entertainment, serta NMIXX dari JYP Entertainment. Tindakan ini menimbulkan keprihatinan tentang etika persaingan di industri hiburan.Â
3. Konflik dengan Mantan CEO ADOR, Min Hee-jin
Konflik internal terjadi ketika HYBE meminta Min Hee-jin mundur sebagai CEO ADOR, anak perusahaan yang menaungi grup NewJeans. Perseteruan ini memicu perdebatan mengenai pengelolaan internal dan etika profesional di dalam perusahaan.Â
4. Kasus Perundungan terhadap Anggota NewJeans
Anggota grup NewJeans mengungkapkan adanya perundungan di tempat kerja setelah kepergian Min Hee-jin. Mereka merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh staf dan eksekutif HYBE, yang kemudian berujung pada proses hukum.
5. Tuduhan Plagiarisme Antar Grup di Bawah HYBE
HYBE juga menghadapi tuduhan plagiarisme konsep antara sub-labelnya sendiri. Manajemen Belift Lab, yang menaungi grup ILLIT, dituduh menyalin konsep dari grup lain di bawah HYBE, yaitu NewJeans.Â
Kontroversi-kontroversi ini telah menimbulkan perdebatan luas mengenai etika profesional dalam industri hiburan Korea Selatan, khususnya terkait praktik bisnis dan budaya perusahaan di HYBE Entertainment.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H