Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dari Pagar Laut sampai Bank Tanah, Menjaga Asa Wujudkan Keadilan Ruang

26 Januari 2025   21:05 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi by Chatgpt

Presiden ketujuh Joko Widodo dulu pernah punya target lebih prestisius yaitu satu juta unit per tahun. Berkaca dari data pemerintah, realisasi pembangunan satu juta rumah per tahun pada era Presiden Jokowi tidak terpenuhi di masa-masa awal pemerintahan. Pada tahun 2015 hanya dapat terbangun sebanyak 699.770 unit, 2016 sebanyak 805.169 unit, 2017 sebanyak 904.758 unit.

Target baru tembus memasuki 2018, dengan 1.132.621 unit, dan 2019 mencapai 1.257.852 unit. Adapun pada saat 2020, saat Indonesia diterpa pandemi jumlah yang terbangun 965.217 unit rumah. Pada 2021 terbangun 1.105.707 unit, 2022 terbangun 1.117.491 unit, sementara pada 2023 terbangun 1.217.794 unit.

Hingga menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi pada 20 Oktober, menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 31 Juli 2024, jumlah rumah yang telah dibangun lewat Program Sejuta Rumah mencapai tembus 617.622 unit atau sekitar 59,23% dari total target nasional di tahun ini.

diolah dari berbagai sumber
diolah dari berbagai sumber

Jika melihat data di atas, rasanya target Prabowo membangun tiga juta rumah per tahun cukup berat. Namun, bukan mustahil jika ketersediaan lahan bisa difasilitasi oleh Badan Bank Tanah.

Pakar properti dan direktur riset dan konsultasi Savills Indonesia, Dani Indra Bhatara, mengatakan untuk mengejar program tiga juta rumah, pemerintah perlu bisa mengatasi masalah klasik ketersediaan lahan. "Sering menjadi kendala bagi pengembang dalam mencari tanah dengan harga terjangkau agar memenuhi plafon harga jual," kata Dani.

Dengan adanya peran Badan Bank Tanah dalam penyediaan lahan, hal ini juga akan membuat harga properti menjadi lebih terjangkau, termasuk bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Meskipun baru seumur jagung, kita sepertinya bisa menaruh harapan pada Badan Bank Tanah. Semoga Bank Tanah bisa mewujudkan keadilan ruang di bumi pertiwi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun