Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jakarta Punya Pj. Gubernur Baru, Yuk Kenalan

19 Oktober 2024   10:04 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:31 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: dokpri

Masa jabatan Heru Budi Hartono (HBH) sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta berakhir, 17 Oktober 2024 lalu. Sehari berselang, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Teguh Setyabudi untuk menggantikan Heru. Siapa sih beliau?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada hal lain yang juga bikin netizen penasaran. Ngapain sih pake ada pergantian Pj. Gubernur?

Jadi, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Penjabat Wali Kota, masa jabatan Pj Gubernur selama satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun berikutnya dengan orang yang sama atau berbeda.

Nah, HBH sudah menjabat sejak 17 Oktober 2022. Pada 17 Oktober 2023 ia mendapat perpanjangan masa jabatan satu tahun lagi. Karena sudah dua tahun, maka yang bersangkutan tidak dapat diperpanjang lagi.

Terus Pak Heru ke mana? Ya beliau kembali ke jabatan aslinya, Kepala Sekretariat Presiden. Toh selama dua tahun ini pun dia tetap menjabat, alias rangkap jabatan. Udah clear ya.

Sekarang baru kita kenalan dengan penggantinya Pak Heru. Namanya Pak Teguh Setyabudi. Ya ada mirip-miripnya, sama-sama ada unsur Budi di namanya.

Sama seperti Pak Heru, Pak Teguh juga merupakan pejabat pimpinan tinggi madya (eselon 1) di Pemerintah Pusat. Bedanya, kalau Pak Heru bekerja di Kementerian Sekretariat Negara, Pak Teguh di Kementerian Dalam Negeri. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Bedanya lagi, kalau Pak Heru merintis karier justru memang di Pemprov DKI Jakarta, Pak Teguh berkarier di Kemendagri. Dari mulai staf sampai ke posisi saat ini, ia tak pernah pindah. 

Pada tahun 1991, Teguh Setyabudi lulus dan meraih gelar S-1 dengan predikat lulusan terbaik dari jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM. Menyandang gelar bergengsi tersebut, dia diterima menjadi karyawan di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui program khusus.

Pada saat itu mahasiswa Fisipol UGM yang lulusan terbaik langsung diterima sebagai karyawan di Badan Diklat Depdagri, tetapi belum berstatus sebagai pegawai negeri.

Pada bulan Januari 1993, secara resmi Teguh Setyabudi berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain melaksanakan tugas di kantor, dia juga sering menjadi instruktur diklat, mengajar berbagai diklat di berbagai daerah. Pengalaman mengajar di berbagai daerah, menjadikan dirinya juga kenal persis berbagai daerah di Indonesia.

Pada tahun 2010 pada usianya 43 tahun dia dipromosikan ke dalam jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri. Pada akhir tahun 2013, Teguh Setyabudi mendapat mutasi dan menduduki jabatan sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.

Pada saat menduduki jabatan inilah, dia mendapat pengalaman yang betul-betul riil terkait berbagai implementasi kebijakan dan isu-isu politik khususnya yang terkait penataan daerah dan otonomi khusus di daerah, tidak terkecuali dengan pemahaman dan penguasaan otonomi khusus yang berlaku di DKI Jakarta.

Lima tahun menjabat sebagai eselon II, Teguh Setyabudi dilantik sebagai Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri pada 2016. Dia dilantik sebagai pejabat eselon I pada saat usia masih relatif muda di umur 48 tahun.

Dua tahun berselang, ia diamanahi sebagai Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara. Pada pilkada serentak 2020, ia kembali dipercaya menjadi Pj. Gubernur. Kali ini di provinsi baru, yaitu Kalimantan Utara.

Di tahun 2022, tour of duty di lingkungan Kemendagri terjadi lagi. Satu jabatan prestisius diduduki oleh Teguh, yaitu Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah.

Peraih gelar Doktor dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri ini bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren oleh seluruh daerah di Indonesia. Setahun kemudian, posisinya bergeser lagi menjadi Dirjen Dukcapil hingga dengan saat ini.

Nggak kaleng-kaleng kan pengalaman kerja bapak dua anak yang murah senyum ini. Selain punya karier gemilang, ia juga memiliki keluarga bahagia dengan satu orang istri, dua anak, dan dua cucu.

Anak pertamanya adalah pilot di Garuda Indonesia. Sedangkan si bungsu sedang menjalani studi Pascasarjana di Skotlandia. Oiya, Pak Teguh ini orang Banyumas asli ya, ora ngapak ora kepenak. Walaupun matanya sipit dan berkulit putih, ia bukan Chindo alias keturunan etnis Tionghoa.

Dalam kesehariannya, Pak Teguh juga dikenal sebagai pribadi yang humble, dan easy going. Di hari pertamanya menjabat, saat berkenalan dan memberi pengarahan kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Direktur BUMD, berulang kali ia melempar canda dan berpantun. Membuat suasana menjadi cair dan menyenangkan.

Pak Teguh juga sosok yang energik dan penuh semangat. Meski usianya sudah menginjak 57 tahun, tetapi ia masih terlihat antusias dan seolah punya energi ekstra.

Sesaat setelah dilantik, ia langsung tancap gas. Usai berkenalan dengan para pejabat di DKI Jakarta, ia menggelar pertemuan dengan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda).

Selepas maghrib, ia melanjutkan meninjau sejumlah hotel dan area perlintasan yang akan dilalui VIP dan tamu negara saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Minggu (20/10) besok.

Pak Teguh memang tidak punya banyak waktu di Jakarta. Ia hanya akan menjabat sekitar empat bulan. Apabila sudah ada gubernur terpilih hasil pilkada serentak, 27 November nanti, dan telah dilantik, maka berakhir pula tugasnya sebagai Pj. Gubernur.

Dengan keterbatasan waktu tersebut, Pak Teguh tak ingin buang-buang waktu. Menjalankan amanah dari negara, dan melayani warga sebaik mungkin.

Selamat bekerja, Pak Teguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun