Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek juga memenuhi kriteria. Beliau juga punya pengalaman menduduki jabatan Deputi Gubernur DKI Jakarta. Selain itu masih banyak nama-nama lain yang mungkin saja diusulkan Kemendagri.
Di sejumlah media, Heru Budi disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Heru bukan orang asing di pemerintahan Jakarta. Ia justru merintis karier di ibu kota. Termasuk menduduki sejumlah posisi strategis seperti Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama, Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
Namun, dua nama lain yang diusulkan DPRD DKI Jakarta pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Marullah misalnya, sebagai Sekda tentu tidak membutuhkan adaptasi lagi kalau ditunjuk menjadi Pj Gubernur. Sedangkan Bahtiar memiliki pengalaman sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau.
Sebagai 'orang dalam' tidak etis kalau saya mengarahkan atau menjagokan satu sosok tertentu. Maka, lewat tulisan ini saya cuma mau mengusulkan aspek-aspek yang hendaknya menjadi pertimbangan.
Tidak mudah menjadi Gubernur Jakarta dengan segala kompleksitas permasalahannya. Dibutuhkan kemampuan teknis dan manajerial yang mumpuni. Kemampuan teknis misalnya dalam mekanisme penganggaran dan isu infrastruktur perkotaan. Sedangkan manajerial di antaranya kepemimpinan terhadap puluhan ribu pegawai. Selain itu, harus piawai membangun komunikasi politik, baik dengan DPRD maupun pemerintah pusat.
Pemilu 2014 (pileg, pilpres dan pilkada) jadi salah satu isu penting yang harus jadi perhatian Pj Gubernur Jakarta. Selain itu, pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara akan turut berdampak pada Jakarta.
Pj Gubernur akan terlibat koordinasi intens dengan Kementerian Dalam Negeri serta K/L lain dan DPR-RI dalam rangka menyusun Undang-undang baru untuk Jakarta setelah tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota. Pekerjaan ini tidak mudah, karena akan menjadi cetak biru bagi masa depan Jakarta.
Jadi, sudah ada bayangan siapa yang cocok jadi Pj Gubernur Jakarta? Pastinya Presiden Jokowi akan memilih sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi strategis ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H