Mohon tunggu...
Shendi 3007
Shendi 3007 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi hubungan internasional universitas teknologi Yogyakarta 19

Freelancer, mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Rusia Ukraina Dilihat dari Kacamata Keamanan Global

7 Maret 2022   22:32 Diperbarui: 7 Maret 2022   22:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal mula konflik Rusia-ukraina

Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah lama terjadi semenjak Ukraina memerdekakan diri pasca runtuhnya uni Soviet kemudian Rusia dan Ukraina bersama Belarusia membentuk Commonwealth of Independent States (CIS).namun Ukraina merasa CIS tersebut hanya digunakan sebagai alat untuk mengendalikan negara-negara di bawah Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet.

Konflik mulai dingin di tahun 1997 mereka menandatangani perjanjian persahabatan dan memanas kembali di tahun 2014 muncul revolusi menentang supremasi Rusia.yang melengserkan mantan presiden Ukraina pada saat itu Viktor Yanukovych yang dianggap pro Rusia, Sebelumnya, Janukovich menolak menandatangani perjanjian asosiasi Ukraina dan Uni Eropa atas tekanan Rusia. 

Penolakan itu membangkitkan kemarahan banyak warga yang sudah bergembira akan masuk Uni Eropa. sempat terjadi kerusuhan yang diakibatkan adanya demonstrasi besar-besaran. aksi tersebut kemudian mendapatkan balasan dari Rusia dengan mengirimkan militernya ke wilayah krimea dan membantu memasok senjata terhadap kubu sparatis.pemberontak yang didukung Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di wilayah Donetsk dan Luhansk, lalu memproklamirkan pembentukan dua republik baru. 

Bulan berikutnya, kedua wilayah separatis itu mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari Rusia. Tapi Moskow belum menanggapi permohonan itu secara resmi.

Setelah pasukan Ukraina terdesak kubu separatis, delegasi pemerintah Ukraina, wakil-wakil separatis dan wakil dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa OSCE melakukan perundingan dan akhirnya menandatangani kesepakatan gencatan senjata di ibukota Belarusia, Minsk,Perjanjian Perdamaian yang kemudian juga dikenal sebagai "Dokumen Minsk"

Dampak invansi militer Rusia ke Ukraina 

setelah beberapa tahun berlalu terdapat percikan kecil diantara kedua negara tersebut namun bisa diatasi dengan kepala dingin tanpa adanya peperangan hingga memanas kembali di akhir tahun 2021,Rusia cemas terhadap NATO karena pemimpin Ukraina semakin condong ke barat dan ingin bergabung dengan NATO.

hal tersebut tentunya mendapat pertentangan oleh Rusia dengan alasan bahwa hal itu adalah existensial threat, ancaman nyata bagi mereka,Hingga akhirnya Rusia benar-benar melakukan penyerangan terhadap Ukraina yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2002 hal tersebut diumumkan langsung secara resmi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, serangan tersebut dimulai dengan meledakkan beberapa kota di Ukraina yaitu khiv, Odessa,karkhiv,dan Mariupol.serangan tersebut mendapatkan balasan dari Ukraina, dari adanya serangan tersebut mengakibatkan sekitar 2870 angkatan militer Ukraina tewas dan angkatan militer Rusia sebanyak 490 orang. 

selain menewaskan banyak angkatan militer konflik tersebut juga menyebabkan korban dari warga sipil yaitu dari Rusia sekitar 1957 korban luka-luka sedangkan dari Ukraina terdapat 3700 korban luka-luka. selain menimbulkan korban perang dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina membawa dampak terhadap perekonomian kedua negara tersebut seperti jatuhnya mata uang Rusia terhadap dollar as hingga 30%.

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya tidak hanya membawa dampak bagi kedua negara tersebut tetapi juga membawa dampak terhadap keamanan dan ekonomi global,menurut hasil pertemuan yang dilakukan PPB pasca invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina akan membawa dampak besar bagi negara lain,seperti krisis pengungsi,apabila konflik tersebut terus mengalami eskalasi dengan terus melakukan serangan satu sama lain maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi gelombang pengungsian dari penduduk Ukraina yang akan menjadi masalah bagi negara-negara di sekitar terutama uni eropa selain itu konflik ini membawa negara negara di dunia dalam posisi bahaya yang memungkinkan dapat menyebabkan krisis kebutuhan pokok yang tidak dapat diprediksi selama bertahun-tahun.hal tersebut dikarenakan Ukraina merupakan negara dengan pemasok gandum terbesar bagi negara-negara berkembang,invasi militer yg dilakukan Rusia dapat menyebabkan kenaikan harga gandum yang mengancam pada keberlangsungan pangan banyak negara dan dapat menyebabkan kelaparan  yang parah seperti di libya Lebanon dan yaman sebagai negara yang menerima pasokan gandum dari Ukraina,selain krisis bahan panganan dampak dari konflik ini juga mengancam harga minyak di pasar,Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua dunia. Rusia mengekspor 70% ekspor gasnya ke Eropa via pipa melalui Ukraina. 

Dengan pangsa pasar 12%, Rusia merupakan salah satu produsen minyak global terbesar. Separuh dari ekspor minyak dan kondensatnya ditujukan ke Eropa,invansi yang membawa dampak terhadap uni Eropa turut memberikan respon dengan mengeluarkan sanksi terhadap rusia berupa ancaman pembekuan aset dan memblokir akses perbankan, teknologi dan pasar.meskipun rusia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Uni Eropa.hal itu dilakukan uni Eropa untuk meredam Rusia agar menghentikan serangan dan tentunya untuk menjaga harga minyak tetap stabil.

selain itu perang Rusia ukraina juga dapat mengancam keamanan siber global,dimana peretasan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina bisa saja meluas ke negara negara sekitarnya bahkan ke seluruh dunia hal tersebut di dukung adanya kecanggihan teknologi informasi saat ini yang semakin borderless,atau tanpa batas.meskipun tidak terlalu terlihat ancaman ini perlu diwaspadai mengingat kerugian yang dapat ditimbulkan dari ancaman siber ini cukup besar dan dapat mengganggu integrasi sosial antar masyarakat.

oleh karena itu ancaman ini tidak boleh dianggap sepele oleh negara-negara dunia,apalagi selama masih terjadi ketengangan diantara kedua negara tersebut. Selain peretasan ancaman disinformasi dan penyebaran berita hoax juga menjadi salah satu ancaman yang disebabkan dari konflik tersebut. banyaknya informasi mengenai konflik tersebut yang tersebar di media sosial secara namun tidak sesuai dengan adanya realita yang ada dapat memperkeruh suasana serta mengancam adanyanya propaganda negatif. 

Seperti contoh tersebar di salah satu media sosial tentang informasi mengenai bantuan TNI (angkatan militer Indonesia) dalam invansi Russia ke Ukraina,namun setelah ditelusuri informasi tersebut merupakan informasi palsu,karena setelah dikonfirmasi Indonesia sama sekali tidak memberikan bantuan militer apapun baik terhadap Rusia maupun Ukraina.

Apakah invansi militer Rusia terhadap Ukraina bisa menyebabkan adanya perang dunia ke III ?

dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa invansi militer Rusia terhadap Ukraina berdampak besar bagi keamanan global,ancaman yang ditimbulkan bukan hanya berakibat pada korban perang akibat serangan,tetapi juga merambah ke sektor ekonomi yang menyebabkan ketidakstabilan harga pangan,minyak dan energi dan juga ancaman ciber.lalu apakah invansi ini berpotensi menyebabkan adanya perang dunia ketiga?

para pengamat politik banyak berpendapat bahwa,invansi ini bisa saja membuka pemantik adanya perang dunia ketiga apabila tersus terjadi eskalasi dalam konflik,terlebih embargo yang di layangkan oleh beberapa negara atas tindakan invasi tersebut tidak mendapat gubrisan dari Rusia.namun untuk saat ini perang hanya akan terjadi di lingkup kedua negara tersebut yaitu Rusia dan Ukraina. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun