Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya tidak hanya membawa dampak bagi kedua negara tersebut tetapi juga membawa dampak terhadap keamanan dan ekonomi global,menurut hasil pertemuan yang dilakukan PPB pasca invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina akan membawa dampak besar bagi negara lain,seperti krisis pengungsi,apabila konflik tersebut terus mengalami eskalasi dengan terus melakukan serangan satu sama lain maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi gelombang pengungsian dari penduduk Ukraina yang akan menjadi masalah bagi negara-negara di sekitar terutama uni eropa selain itu konflik ini membawa negara negara di dunia dalam posisi bahaya yang memungkinkan dapat menyebabkan krisis kebutuhan pokok yang tidak dapat diprediksi selama bertahun-tahun.hal tersebut dikarenakan Ukraina merupakan negara dengan pemasok gandum terbesar bagi negara-negara berkembang,invasi militer yg dilakukan Rusia dapat menyebabkan kenaikan harga gandum yang mengancam pada keberlangsungan pangan banyak negara dan dapat menyebabkan kelaparan  yang parah seperti di libya Lebanon dan yaman sebagai negara yang menerima pasokan gandum dari Ukraina,selain krisis bahan panganan dampak dari konflik ini juga mengancam harga minyak di pasar,Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua dunia. Rusia mengekspor 70% ekspor gasnya ke Eropa via pipa melalui Ukraina.Â
Dengan pangsa pasar 12%, Rusia merupakan salah satu produsen minyak global terbesar. Separuh dari ekspor minyak dan kondensatnya ditujukan ke Eropa,invansi yang membawa dampak terhadap uni Eropa turut memberikan respon dengan mengeluarkan sanksi terhadap rusia berupa ancaman pembekuan aset dan memblokir akses perbankan, teknologi dan pasar.meskipun rusia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Uni Eropa.hal itu dilakukan uni Eropa untuk meredam Rusia agar menghentikan serangan dan tentunya untuk menjaga harga minyak tetap stabil.
selain itu perang Rusia ukraina juga dapat mengancam keamanan siber global,dimana peretasan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina bisa saja meluas ke negara negara sekitarnya bahkan ke seluruh dunia hal tersebut di dukung adanya kecanggihan teknologi informasi saat ini yang semakin borderless,atau tanpa batas.meskipun tidak terlalu terlihat ancaman ini perlu diwaspadai mengingat kerugian yang dapat ditimbulkan dari ancaman siber ini cukup besar dan dapat mengganggu integrasi sosial antar masyarakat.
oleh karena itu ancaman ini tidak boleh dianggap sepele oleh negara-negara dunia,apalagi selama masih terjadi ketengangan diantara kedua negara tersebut. Selain peretasan ancaman disinformasi dan penyebaran berita hoax juga menjadi salah satu ancaman yang disebabkan dari konflik tersebut. banyaknya informasi mengenai konflik tersebut yang tersebar di media sosial secara namun tidak sesuai dengan adanya realita yang ada dapat memperkeruh suasana serta mengancam adanyanya propaganda negatif.Â
Seperti contoh tersebar di salah satu media sosial tentang informasi mengenai bantuan TNI (angkatan militer Indonesia) dalam invansi Russia ke Ukraina,namun setelah ditelusuri informasi tersebut merupakan informasi palsu,karena setelah dikonfirmasi Indonesia sama sekali tidak memberikan bantuan militer apapun baik terhadap Rusia maupun Ukraina.
Apakah invansi militer Rusia terhadap Ukraina bisa menyebabkan adanya perang dunia ke III ?
dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa invansi militer Rusia terhadap Ukraina berdampak besar bagi keamanan global,ancaman yang ditimbulkan bukan hanya berakibat pada korban perang akibat serangan,tetapi juga merambah ke sektor ekonomi yang menyebabkan ketidakstabilan harga pangan,minyak dan energi dan juga ancaman ciber.lalu apakah invansi ini berpotensi menyebabkan adanya perang dunia ketiga?
para pengamat politik banyak berpendapat bahwa,invansi ini bisa saja membuka pemantik adanya perang dunia ketiga apabila tersus terjadi eskalasi dalam konflik,terlebih embargo yang di layangkan oleh beberapa negara atas tindakan invasi tersebut tidak mendapat gubrisan dari Rusia.namun untuk saat ini perang hanya akan terjadi di lingkup kedua negara tersebut yaitu Rusia dan Ukraina.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H