Teriakan seseorang menggema di telinga. Lampu kamar yang tadinya menyala sudah dimatikan oleh orang itu. Celia tampak terpaksa membuka matanya dengan melontarkan celotehan yang tak jelas.
"Ayo bangun, Lia! Mama mau ke pasar," kata Wulan.
"Hmm ... iya, eh! Jam segini kok ke pasar?" Celetuk Celia.
"Apanya yang jam segini, ini udah jam tujuh." Wulan pergi meninggalkan Celia yang masih duduk di ranjang.
Gadis itu menatap jam dinding yang tertempel di tembok bercat putih. Ia pun beranjak dari tempatnya dan segera keluar dari kamar.
"Ma! Mama!" panggil Celia, tetapi tidak ada jawaban dari Wulan.
"Nek! Nenek!" Hal yang sama pun juga terjadi. Sepertinya mama dan neneknya sudah pergi ke pasar.
"Baru juga tadi keluar dari kamar, masa udah pergi ke pasar, cepet banget."
Celia tak ambil pusing dengan hal itu. Ia pun pergi ke belakang untuk mandi. Namun, pandangannya tertuju pada meja makan yang sudah penuh dengan makanan.
"Baru ke pasar, tapi udah masak banyak gini?"
Tak ambil pusing lagi, gadis itu pun pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.