Dalam situasi pertemuan langsung, komunikasi tidak hanya terjadi melalui lisan, namun juga melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara, yang semuanya merupakan komponen penting dalam memahami dan merasakan hubungan sosial. Namun, ketika individu lebih sering berkomunikasi melalui layar, elemen-elemen ini sering kali hilang, mengurangi kedalaman dan keintiman dalam hubungan tersebut.
Akibatnya, meskipun orang dapat tetap terhubung secara virtual, mereka mungkin merasa kesepian atau terisolasi karena kurangnya interaksi langsung yang dapat memperkuat hubungan sosial. Kesendirian seperti ini berdampak buruk bagi keberlangsungan emosional dan psikologis seseorang, serta memengaruhi dinamika sosial di masyarakat secara keseluruhan. Maka dari itu, diutamakan bagi kita untuk memperhatikan kualitas interaksi sosial kita, baik melalui layar maupun secara langsung, demi mendukung kesehatan mental dan kebahagiaan bersama.
Kesimpulan :
Dampak sosial dari perkembangan teknologi di era digital ini sangat kompleks. Ketergantungan pada teknologi, penyebaran berita palsu, ketidaksetaraan akses, gangguan privasi, dan perubahan dalam dinamika hubungan sosial semuanya menunjukkan dampak yang signifikan pada cara kita hidup, berinteraksi, dan berpikir. Meskipun tantangan-tantangan ini ada, peluang untuk mengatasi masalah-masalah ini juga muncul. Dengan mempromosikan literasi digital yang lebih baik, meningkatkan kesadaran akan dampak sosial teknologi, dan memperkuat regulasi yang melindungi privasi dan keamanan data, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H