Mohon tunggu...
Shelyna Riska
Shelyna Riska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswi Universitas Airlanggan prodi Teknik Informatika fakultas vokasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Sosial dari Perkembangan Teknologi: Tantangan dan Peluang di Era Digital

4 Juni 2024   21:23 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:43 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi telah memiliki dampak yang mengubah masyarakat secara signifikan, menimbulkan berbagai konsekuensi baik dan buruk. Dari perubahan cara kita berkomunikasi hingga cara kita bekerja, teknologi telah menjadi pendorong utama transformasi sosial dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam era digital saat ini, perkembangan teknologi telah memunculkan beberapa fenomena sosial yang memengaruhi masyarakat secara signifikan. Mari kita telusuri beberapa contoh fenomena ini. Mari kita kaji beberapa contoh gejala sosial ini secara lebih mendalam.

Ketergantungan Teknologi: Tantangan Keseimbangan Hidup

Ketergantungan pada teknologi, khususnya pada perangkat mobile dan media sosial, telah menjadi salah satu tantangan sosial yang semakin mengkhawatirkan dalam masyarakat. Individu cenderung mengalami kesulitan untuk memisahkan diri dari perangkat mereka, yang sering kali mengakibatkan mereka kehilangan keseimbangan antara kehidupan online dan kehidupan nyata. Hal ini bisa memunculkan dampak negatif, seperti isolasi sosial, kurangnya interaksi langsung dengan orang lain, dan gangguan pada kesehatan mental seperti stres dan kecemasan. Banyak individu mengalami kesulitan dalam memisahkan diri dari perangkat elektronik mereka, bahkan ketika mereka seharusnya terlibat dalam interaksi sosial langsung atau melakukan aktivitas di dunia nyata. Hal ini terlihat ketika orang lebih memilih untuk terpaku pada layar perangkat mereka daripada terlibat dalam percakapan langsung atau menikmati momen di sekitar mereka. Ketergantungan pada teknologi dapat mengakibatkan individu menjadi terisolasi secara sosial karena lebih memilih berinteraksi dengan perangkat mereka daripada berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Selain itu, gangguan tidur seringkali terjadi karena penggunaan yang berlebihan dari perangkat elektronik, seperti ponsel pintar atau komputer, terutama sebelum tidur. Dampak negatif lainnya termasuk munculnya masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri karena perbandingan sosial yang berlebihan di media sosial.

Penyebaran Berita Palsu (Hoaks) dan Polarisasi Opini

Perkembangan teknologi informasi, khususnya melalui platform media sosial, telah mempercepat penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau belum diverifikasi secara tepat, sering kali mengakibatkan munculnya berita palsu atau disinformasi yang dapat menyesatkan masyarakat.  Dengan meningkatnya kemudahan berbagi informasi tanpa melakukan verifikasi yang memadai, individu-individu menjadi rentan terhadap manipulasi informasi dan terperangkap dalam kepercayaan yang salah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keterampilan kritis dalam mengevaluasi kebenaran informasi yang diterima serta adanya penyebaran konten yang tidak diverifikasi secara akurat. Akibatnya, masyarakat dapat mudah terpengaruh oleh narasi yang bias atau berita palsu, yang pada gilirannya dapat memperburuk polarisasi opini dan mengganggu stabilitas sosial. Perkembangan teknologi telah mempercepat penyebaran berita palsu atau hoaks, yang dapat menyebabkan polarisasi opini dan konflik sosial. Dampaknya tidak hanya terbatas pada itu, tetapi juga mengancam integritas demokrasi dengan mengurangi kepercayaan publik pada informasi yang benar dan merugikan kebebasan berpikir.

Ketidaksetaraan Akses dan Perpecahan Digital

Meskipun manfaat teknologi telah merata bagi banyak orang, masih ada disparitas akses yang mencolok di masyarakat. Banyak individu, terutama di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah, tidak mempunyai kesempatan yang setara untuk dapat menjangkau teknologi dan sumber daya digital yang penting. Hal ini menciptakan kesenjangan digital yang memperdalam divisi sosial dan ekonomi di antara berbagai segmen masyarakat. Masyarakat yang menghuni daerah terpencil atau memiliki tingkat penghasilan yang rendah mungkin menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses yang setara terhadap teknologi dan sumber daya digital. Keterbatasan infrastruktur komunikasi dan akses terhadap layanan internet yang terjangkau dapat menjadi hambatan utama bagi mereka untuk terhubung dengan dunia digital. Selain itu, biaya perangkat teknologi seperti komputer atau smartphone dan biaya langganan internet mungkin juga menjadi faktor pembatas bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Hal ini dapat memperdalam kesenjangan digital antara mereka dan komunitas yang lebih mapan secara ekonomi. Perkembangan teknologi dapat menjadi pemicu dalam memperkuat divisi sosial dan ekonomi, yang mengakibatkan terciptanya kesenjangan digital yang semakin besar di antara individu maupun komunitas. Hal ini terjadi karena akses terhadap teknologi dan sumber daya digital tidak merata di masyarakat, dengan orang-orang dari lapisan ekonomi rendah atau daerah terpencil seringkali tidak memiliki hak yang sama untuk menjangkau dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Dengan demikian, kesenjangan digital ini semakin memperdalam perbedaan dalam hal ketersediaan informasi, peluang pendidikan, akses pasar kerja, dan kualitas hidup secara keseluruhan di antara berbagai kelompok masyarakat.

Gangguan Privasi dan Keamanan Data

Penggunaan teknologi yang semakin meluas membawa risiko yang signifikan terkait dengan privasi individu dan keamanan data pribadi mereka. Dalam era di mana informasi pribadi menjadi semakin mudah diakses dan dipertukarkan secara online, pengguna teknologi harus mewaspadai potensi penyalahgunaan data yang dapat mengancam hak-hak privasi mereka. Hal ini termasuk risiko pelanggaran privasi oleh perusahaan teknologi yang mengumpulkan data pengguna tanpa izin yang jelas, serta ancaman dari pihak-pihak jahat yang mencari untuk mencuri atau mengeksploitasi informasi pribadi terkait kepentingan mereka sendiri. Maka dari itu, penting bagi individu untuk memahami pentingnya menjaga keamanan online dan mengambil peluang untuk melindungi data pribadi mereka, seperti menggunakan sandi yang kuat, mengaktifkan pengaturan privasi yang tepat, dan memilih dengan hati-hati aplikasi dan layanan yang mereka gunakan. Selain itu, pemerintah dan badan regulasi juga memiliki peran penting dalam memastikan bahwa ada undang-undang dan kebijakan yang efektif untuk melindungi privasi dan keamanan data pengguna di dunia digital yang terus berkembang. Pengumpulan data pribadi oleh perusahaan teknologi dapat membuka celah bagi penyalahgunaan atau eksploitasi tanpa persetujuan pengguna, menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan privasi individu dalam ranah digital. Kekhawatiran tentang kerentanan sistem digital yang kita gunakan sehari-hari semakin meningkat seiring dengan peningkatan kasus pelanggaran privasi dan serangan cyber yang semakin umum.

Gangguan Terhadap Hubungan Sosial Tradisional

Perkembangan IT telah merevolusi bagaimana kita dapat berinteraksi dan juga berkomunikasi dengan sesama manusia. Dulu, pertukaran informasi terbatas pada komunikasi langsung atau surat-menyurat, namun kini kita memiliki akses tak terbatas di sosial media, pesan , dan panggilan video. Teknologi telah membantu kita untuk terhubung dengan semua manusia di seluruh dunia dengan cara yang efektif, memperluas jaringan sosial kita tanpa batas geografis. Meskipun membawa manfaat besar dalam mengatasi jarak dan memfasilitasi kolaborasi global, hal ini juga mengubah dinamika interaksi manusia dengan memperkenalkan tantangan baru dalam hal kualitas hubungan dan pengalaman komunikasi. Walaupun terdapat peningkatan konektivitas global, terdapat pula dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Salah satu aspeknya adalah bahwa, meskipun kita dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan cepat dengan semua orang di seluruh dunia, terkadang hubungan antara kita dan komunitas lokal atau juga dengan lingkungan sekitar dapat terabaikan. Ini bisa mengarah pada penurunan interaksi langsung antarindividu di kehidupan sehari-hari, mengurangi rasa keterlibatan dan dukungan dalam lingkungan sosial yang lebih dekat. Interaksi melalui layar, seperti pesan teks, panggilan video, dan media sosial, telah menjadi preferensi bagi sebagian orang, menggantikan pertemuan langsung dalam berkehidupan. Meskipun teknologi memungkinkan penggunanya untuk tetap terhubung dengan orang lain tanpa batas geografis, kualitas dari interaksi ini mungkin tidak setara dengan pertemuan tatap muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun