1. Anak 0-2 tahun
Mulailah dengan memberikan hal-hal yang ringan dan mudah dipahami dan sederhana. Misal mengajari dan memberikan pemahaman mengenai perbedaan laki-laki dan perempuan secara jenis kelamin.Â
Berikanlah contoh bahwa anak laki-laki akan menjadi seorang ayah dan anak perempuan akan menjadi seorang ibu titik konsep perbedaan jenis kelamin ini berfungsi untuk mengajarkan anak penggunaan toilet, cara berpakaian, dan sikap sesuai jenis kelaminnya.
2. Anak usia 2-5 tahun
Pada tahap ini anak sudah mulai pandai berbicara dan merespon pembicaraan serta memahaminya. Pada usia ini mereka harus diajarkan bagian tubuh yang tidak dilihat dan disentuh oleh orang lain terutama bagi anak perempuan. Bagian tubuh tersebut mulai dari bibir, dada, organ , pantat dan lain-lainnya.Â
Ajarkan juga bagaimana mereka merespon bila ada orang yang menyentuhnya. Mereka harus melaporkannya kepada orang orang tua atau orang dewasa lainnya. Dengan hal ini mereka akan mengingat hingga dewasa bahwa mereka memiliki hak akan otoritas tubuhnya masing-masing.
3. Anak usia 5-8 tahun
Mulailah ajarkan anak untuk menjaga privasi tubuhnya. Orang tua bisa ajarkan anak untuk mencoba mandi sendiri sehingga anak akan terbiasa menjaga privasi tubuhnya. Hal ini juga akan menumbuhkan rasa Mandiri anak sejak dini. Sekaligus ajarkan mereka cara merawat kebersihan organ intim. Â Pada usia ini juga orang tua bisa mulai menjelaskan bagian organ-organ intim secara sederhana.
4. Anak usia 8-12 tahun
Pada masa ini anak-anak sudah memasuki bangku sekolah dasar dan pada usia ini merupakan usia menjelang pubertas. Berilah anak pengetahuan secara perlahan mengenai perubahan-perubahan yang akan dialami ketika pubertas berdasarkan jenis kelamin. Untuk mempermudah menjelaskannya  seorang ayah dapat menjelaskan kepada anak laki-lakinya sedangkan ibu menjelaskan kepada anak perempuannya.
5. Anak usia 13-18
Pada usia ini anak sudah memasuki tahap remaja awal. Ajarkan mereka untuk menjaga dan mengontrol diri dari segala pergaulan. Tambahkan juga tentang gaya pacaran yang baik bahaya dari seks bebas dan sebagainya.
Anak pada usia ini juga cenderung memiliki rahasia, penting bagi orang tua untuk bisa memiliki hubungan yang terbuka pada anak tanpa melewati privasi.Â
Dengan keterbukaan ada hubungan timbal balik rasa kepercayaan antara orang tua dan anak sehingga bila ada perlakuan yang tidak pantas, anak tidak akan menyembunyikan apapun dari orang tua meski mendapatkan ancaman dari pelaku. Namun, ini juga didasari atas kepercayaan anak terhadap orang tua dari pada menghakimi lebih baik diskusikan bersama secara dua arah.
Penting juga bagi orang tua untuk menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan seksual. Orang tua juga harus banyak mempelajari terkait pendidikan search education terhadap anak mengikuti zaman dan cara berpikir.Â
Oleh karena itu jangan ragu bagi orang tua untuk membaca atau mengikuti forum diskusi seputar pendidikan seks untuk anak usia dini dari pakar yang kompeten di bidangnya
Manfaat sex education pada anakÂ
Manfaat dari sex education pada anak selain menghindari terjadinya pelecehan seksual. Sex education juga mencegah penyimpangan kelainan seksual pada anak. Dengan memahami seks education yang baik, terutama dari orang tua, anak akan memiliki pemahaman tentang risiko kehamilan di usia dini, seks bebas dan pemicu kelainan lainnya yang terjadi.
Selain itu, anak akan lebih paham tentang cara menghargai diri sendiri. Mereka akan tahu bagaimana cara bersikap ketika ada yang mengganggu dan menyentuh tubuhnya. Sehingga dapat melindungi dirinya dari kejahatan seksual
Itulah beberapa hal mengenai seks education atau pendidikan seks pada anak sejak ini yang bisa diketahui oleh orang tua. Dengan memberitahu hal ini anak akan lebih paham dan mengerti batasan-batasan dan cara berlaku terhadap orang lain dan pada diri mereka. Anak juga akan lebih berani dan pendapat merespon dengan baik ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yakni kekerasan seksual.