Mohon tunggu...
Shelva SalsaBilla
Shelva SalsaBilla Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar

Hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keberhasilan bagi Ia yang Berjuang

24 Februari 2021   05:25 Diperbarui: 24 Februari 2021   05:32 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar matahari pagi menembus jendela. Walau begitu tetap saja angin yang berhembus terasa sangat menusuk kulit. Tak ketinggalan suara ayam berkokok sebagai pertanda pagi hari sudah muncul. Aku bersiap-siap untuk segera berangkat kesekolah. Ya, hari ini adalah hari pertamaku di sekolah menengah atas setelah melewati masa pengenalan lingkungan sekolah. Aku melihat banyak orang yang belum kukenal sebelumnya.

Saat aku memasuki ruang kelas aku tidak tahu akan duduk dengan siapa. Namun, ada seorang perempuan berambut lurus panjang berwarna hitam datang menghampiriku.

"Hai!" Sapa dirinya. Aku saat itu hanya terdiam kebingungan. Bingung karena aku belum pernah melihat wajahnya. " Kenalin nama aku Putri, nama kamu siapa?" Ucapnya sambil menjulurkan tangan untuk berkenalan.

" Hai, namaku Eva." Jawabku. Tanpa berpikirpanjang akupun mengajaknya untuk duduk bersama denganku.

Kesan pertamaku ketika melihat dirinya, ia seorang anak yang baik. Terlihat dari senyuman yang selalu terlukis di bibirnya. Bel masuk pun berbunyi, itu artinya jam pelajaran segera di mulai. Seperti biasa awal tahun menjadi siswa baru akan ada perkenalan siswa dengan guru.

Bel pulang pun berbunyi, aku bergegas merapikan buku yang berada di atas mejaku. Aku bertanya kepada Putri, " Kamu pulang sama siapa, Put? " " Aku dijemput ayahku." Ia pun berpamitan kepadaku sambil melambaikan tangan.

Setibanya di rumah, orang tuaku bertanya apa saja yang aku lakukan di sekolah. Tak lupa mereka juga menanyakan apakah aku sudah begitu dekat dengan teman baru atau tidak. Akupun menjawab, " Ada sih teman baru tapi aku belum deket banget sama dia. Mungkin karena baru kenal."

Keesokan harinya  saat aku tiba di ruang kelas, aku melihat Putri sedang membaca buku. Sepertinya ia anak yang rajin dan pintar. Saat aku tiba di tempat duduk kami, mataku tertuju pada satu buku yang dihias dengan sangat cantik. " Buku apa ini, Put?" Tanyaku. Ia pun menjawab jika itu buku untuk ia menulis materi yang sudah ia pelajari sebelumnya. " Siapa tau nanti ada materi yang dijelasin sama guru jadi senggaknya aku udah tau dikit." Ucapnya

Putri berbeda denganku. Dari dulu aku tidak pernah melakukan hal seperti itu. Aku hanya belajar materi dari apa yang diterangkan oleh guru di sekolah. Tidak mencari tau lebih dalam materi yang dipelajari.

Bel istirahat berbunyi. Putri mengajakku untuk ke kantin. Ia membawa buku dan kotak bekal makanan yang ia bawa dari rumah. Aku bertanya " Istirahat loh, Put. Kamu masih aja bawa buku?" Ia hanya tersenyum mendengar pertanyaanku sambil membaca buku dan menghabiskan bekal yang ia bawa.

Saat di rumah aku teringat jika ada tugas sekolah yang harus dikerjakan. Tugas mata pelajaran matematika peminatan. Akan tetapi, aku belum menguasai sepenuhnya apa yang tadi diterangkan oleh bapak guru. " Duh, aku belum paham banget nih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun