Mohon tunggu...
PUTRI S B
PUTRI S B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeriksaan MRI Urografi pada Kasus Hidronefrosis

7 Desember 2023   21:27 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidronefrosis merupakan pembengkakan ginjal yang terjadi pada salah satu ginjal, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada kedua ginjal sekaligus. Pembengkakan terjadi akibat adanya gangguan pada saluran kemih yang letaknya ada di bawah dari ginjal dan penyebabnya dapat bermacam-macam. Apabila terjadi gangguan dari saluran kemih maka aliran urin akan terhambat sehingga akan menggenangi ginjal dan menyebabkan pelebaran dari saluran-saluran yang ada di dalam ginjal (Patel & Batura, 2020).

Hidronefrosis dapat disebabkan oleh kelainan kongenital maupun berbagai macam faktor penyebab dapat diklasifikasikan sebagai kompresi intrinsik dan ekstrinsik. Penyebab intrinsik meliputi batu ginjal atau nefrolithiasis, keganasan, struktur ureter, kista ginjal dan katup uretra posterior (Tummalapalli et al, 2021).

MRI UROGRAFI

MRI Urografi merupakan salah satu pemeriksaan MRI yang dapat digunakan untuk evaluasi sistem urinaria dari pelviocaliceal sampai bladder. MRI sebagai salah satu alat diagnostik yang digunakan pada pediatric dengan adanya kelainan pada sistem urinaria (Gearhart et al, 2009).

Indikasi klinis yang paling umum untuk MRI Urografi yaitu evaluasi hidronefrosis pediatrik. Pada anak-anak, hidronefrosis biasanya disebabkan oleh obstruksi parsial kronis berhubungan dengan obstruksi UPJ atau megaureter obstruktif. Konsekuensi dari obstruksi tidak hanya bergantung pada derajat obstruksi tidak hanya bergantung pada derajat obstruksi tetapi tidak terjadi secara sekunder setelah terjadi sindrom kompleks yang dapat mengakibatkan perubahan hemodinamik glomerulus dan fungsi tubulus yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor vasoaktif dan sitokin (Gearhart et al, 2009).

Semua sistem hidronefrotik mengalami hambatan pada tingkat tertentu dan kita perlu mengembangkan langkah-langkah sensitif untuk mendeteksi penurunan fungsi ginjal secara dini. MRI Urografi dapat memberikan informasi baru yang akan meningkatkan pemahaman terkait uropati obstruktif dari sudut pandang fisiologis (Gearhart et al, 2009).

Prosedur Pemeriksaan MRI Urografi Pediatrik.

  • Persiapan Alat dan Bahan (Westbrook, 20).
  • Body coil/ multiphase array atau multi coil array.
  • RC below.
  • Ear plugs.
  • Sedasi.

Persiapan Pasien (Morin et al, 2018).

  • Pasien datang 60-90 menit sebelum dilakukan pemeriksaan.
  • Aksesoris pasien yang berupa logam dilepas sebelum pemeriksaan.
  • Pasien dipersilahkan ganti baju dengan baju pasien.
  • Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada keluarga pasien, dikarenakan pasien masih pediatrik.
  • Pasien dipasang kateter dan di klem.
  • Pemeriksaan MRI Urografi pada pediatrik memerlukan anastesi maupun sedasi untuk mencegah adanya gambaran artefak yang dapat mengganggu hasil citra, karena pada modalitas MRI selama pemeriksaan berlangsung pasien harus tenang dan tidak bergerak agar hasil citra yang didapatkan baik.
  • Pada pasien pediatrik yang tanpa menggunakan anastesi maupun sedasi pasien diminta untuk puasa 4 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.

Teknik pemeriksaan.

  • Posisi pasien.

Pasien supine dengan RC bellow terpasang erat jika diperlukan. Pasien diposisikan sedemikian rupa sehingga lampu irisan longitudinal berada di midline dan lampu irisan horizontal melewati vertebra lumbal 3 (L3). Ginjal umumnya terletak sekitar 4 jari di inferior xiphoid.

  • Protokol Pemeriksaan.

Protokol Pemeriksaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun