Poster iklan merupakan salah satu bentuk iklan yang sangat populer dan mudah ditemukan di mana pun, karena poster menampilkan berbagai konsep iklan yang eye-catching dan menarik minat beli pelanggan. Poster iklan yang menarik secara visual, tentu akan memikat lebih banyak konsumen dan membuat citra brand produk dapat lebih dikenal masyarakat luas. Salah satu poster iklan yang saya temukan di google adalah poster iklan produk Tolak Angin.
Poster iklan tersebut merupakan iklan promosi dari perusahaan yang diproduksi oleh Sidomuncul yang menawarkan produk berupa jamu instan siap minum tanpa perlu diracik lagi. Dalam poster iklan tersebut berisikan informasi-informasi yang merupakan tanda, seperti tiga tokoh publik, penjelasan singkat Tolak Angin yaitu “Obat Herbal Terstandar untuk Masuk Angin”, logo perusahaan, tahun formulasi produk, dan berbagai varian produk. Dalam linguistik atau ilmu bahasa, informasi tentang tanda itu termasuk dalam kajian semiotika, yaitu studi tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda yang lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya (Istanto, 2005:114).
Kaitannya dengan semiotika, iklan merupakan salah satu media masa yang banyak menggunakan kajian semiotika yang berfungsi untuk mempengaruhi masyarakat agar menggunakan produk yang ditawarkan melalui komunikasi massa yang digunakan oleh pembuat iklan. Dalam menganalisis semiotika, terdapat 4 teori yang dapat digunakan yaitu semiotika Saussure, semiotika Eco, semiotika Barthes, dan semiotika Pierce. Pada kesempatan ini, saya akan menganalisis poster iklan Tolak Angin dengan menggunakan teori semiotika Pierce.
Analisis Semiotika Pierce pada Poster Iklan Tolak Angin
Berdasarkan teori Pierce, iklan dapat dianalisis dengan menggunakan kajian semiotika yang terdiri dari ikon, indeks, dan simbol.
Analisis Ikon pada Poster Iklan Tolak Angin
Ikon merupakan suatu gambaran dalam bentuk linguistik atau pun bentuk citra dan image. Pada poster iklan di atas terdapat 3 tokoh publik yang menginspirasi dari berbagai profesi, terlihat dari ikon yang mereka pegang masing-masing. Dari kiri ada Tina Talisa seorang jurnalis, di tengah ada Bambang Pamungkas seorang atlit sepak bola, dan di kanan ada Sherina Munaf seorang penyanyi. Dalam kaitannya dengan iklan Tolak Angin, mereka dijadikan sebagai ikon dalam iklan tersebut karena kepintaran dan kehebatan mereka dalam bidang profesinya. Dalam iklan tersebut yang ingin ditonjolkan ialah orang-orang hebat dan pintar seperti mereka akan meminum obat herbal yang memiliki bukti ilmiah dalam mengatasi masuk angin dan menjaga daya tahan tubuh, obat herbat tersebut antara lain ialah Tolak Angin. Hal itu juga selaras dengan slogan milik Tolak Angin, yaitu “Orang Pintar Minum Tolak Angin” hanya saja slogan ini tidak di cantumkan pada poster yang saya temukan ini. Selain Ikon ketiga tokoh tersebut, juga terdapat ikon rempah-rempah yang terletak pada bagian bawah setiap kemasannya. Rempah-rempah yang menjadi ikon dalam poster iklan tersebut merupakan rempah-rempah pilihan berkualitas yang menjadi bahan baku obat herbal tersebut. Ini adalah ikon yang mempresentasikan produk Tolak Angin terpercaya sebagai obat herbal yang berkualitas.
Analisis Indeks pada Poster Iklan Tolak Angin
Selain komposisi ikon pada poster iklan Tolak Angin, terdapat pula tanda indeks yang bisa dijadikan kajian. Indeks yang terlampir dalam tampilan visual poster iklan tersebut yaitu kemasan Tolak Angin sebanyak 3 buah yang merupakan indeks yang merujuk pada pengenalan kemasan produk Tolak Angin. Visualisasi yang terdapat pada kemasan tersebut memiliki tujuan bahwa produk Tolak Angin tersedia dalam kemasan sachet dengan berbagai varian, seperti Tolak Angin Bebas Gula yang cocok dikonsumsi untuk pengidap diabetes, Tolak Angin OHT (Obat Herbal Terstandar), dan Tolak Angin Flu yang cocok dikonsumsi saat mengalami atau sekedar menghindari sakit flu. Dengan adanya visualisasi tersebut, diharapkan masyarakat Indonesia tahu bahwa produk Tolak Angin beraneka kegunaan dan manfaatnya. Selain itu, tanda tangan juga merupakan sebuah indeks yang menunjukkan bahwa Tina Talisa, Bambang Pamungkas, dan Sherina Munaf setuju bahwa orang pintar akan meminum obat herbal yang memiliki bukti ilmiah seperti Tolak Angin ini.
Analisis Simbol pada Poster Iklan Tolak Angin
Selain ikon dan indeks yang berperan dalam tampilan iklan, terdapat simbol yang bisa merepresentasikan iklan Tolak Angin yang dikaji berdasarkan semiotika. Simbol yang bisa ditemui pada poster iklan tersebut ialah simbol tumbukan jamu dengan foto sosok Ibu dan seorang anak balita yang terdapat di atas tulisan Tolak angin yang merupakan simbol “sidomuncul”. Simbol ini melambangkan bahwa produk ini diproduksi oleh sidomuncul yang merupakan produsen jamu dan obat herbal modern dengan jumlah pasar terbesar di Indonesia. Dengan menampilkan simbol tersebut, orang akan lebih percaya untuk memilih Tolak Angin. Selain simbol tersebut, terdapat simbol di samping kanan poster berupa tulisan “diformulasikan sejak 1930” yang terdapat pada pita dan tulisan setengah lingkaran. Simbol tersebut membuat masyarakat semakin percaya untuk mengkonsumsi Tolak Angin karena sudah lama menjadi kepercayaan indonesia.
Simpulan
Ikon pada poster iklan tersebut adalah 3 tokoh publik yang menginspirasi yaitu Tina Talisa, Bambang Pamungkas, dan Sherina Munaf. Lalu terdapat ikon berupa rempah-rempah pilihan berkualitas yang terletak pada bagian bawah setiap kemasannya. Indeks yang terlampir dalam tampilan visual iklan tersebut antara lain, kemasan bungkus Tolak Angin sebanyak 3 buah yang menunjukkan banyaknya varian, serta indeks tanda tangan setiap tokohnya yang setuju bahwa orang pintar minum Tolak Angin. Adapun Simbol yang dapat ditemui pada poster iklan tersebut ialah“sidomuncul” dan awal tahun formulasinya.
Referensi
Hartono, D dan Sugalih, A. (2019). Makna Simbol Senyum pada Iklan Lay’s di Televisi (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Perspektif Komuikasi, Vol.3 No. 1.
Istanto, Freddy H. (2005). Rajutan Semiotika Untuk Sebuah Iklan Studi Kasus Iklan Long Beach. Jurnal Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra.
Pujiati, T. (2015). Analisis Semiotika Struktural pada Iklan Top Coffee. Jurnal Sasindo Unpam, Vol.3 No. 3.
Reza. (2017). Penyebab Masuk Angin dan Cara Praktis Mengatasinya. Diakses dari https://www.liputan6.com/health/read/3207276/penyebab-masuk-angin-dan-cara-praktis-mengatasinya pada 26 Mei 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H