Mohon tunggu...
Sheila Serena Susanto
Sheila Serena Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Never let someone's opinion become your reality -Les Brown-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Community Profiles dalam Komunitas Eco Enzyme Nusantara

19 Maret 2021   21:39 Diperbarui: 19 Maret 2021   22:43 4176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Eco Enzyme Nusantara adalah komunitas yang bergerak di bidang lingkungan alam. Melalui sampah organik atau sampah sisa sayur dan buah-buahan yang ada pada rumah tangga, kemudian diolah kembali menjadi cairan pembersih yang bernama Eco Enzyme. Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai community profiles yang ada pada Komunitas Eco Enzyme Nusantara. 

Community profiles di dalamnya terdapat lima hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis sosial terhadap suatu komunitas, organisasi, atau instansi lainnya. Namun,kali ini saya akan membahas tiga poin yang ada dalam community profiles. Yuk kita simak ketiga hal penting tersebut. 

1. Diversity and Gender

Secara sosial, gender dibentuk oleh sebuah masyarakat atau komunitas. Dengan kata lain, gender dibentuk dengan adanya konstruksi sosial di dalam masyarakat. 

Bukan terbentuk secara alami atau dengan sendirinya. Identitas gender menjadi titik awal dari terbentuknya relasi kuasa dalam suatu kelas sosial, ras, etnis, dan lain sebagainya. 

Identitas gender juga menjadi titik pedoman yang menentukan perilaku masyarakat baik di ranah yang private ataupun publik. Identitas dan gender juga berlaku di berbagai aspek, seperti pendidikan, ekonomi, politik, hukum, budaya, sosial, dan lain sebagainya. 

Untuk memahami lebih lanjut mengenai diversity and gender, terdapat contoh berikut yang akan saya munculkan. Misalnya, seorang wanita dianggap oleh masyarakat sekitar kurang baik jika masih belum menikah pada usia tertentu. Contoh berikutnya adalah seorang istri harus mengurus menu makanan di sebuah keluarga. 

Contoh ketiga adalah perempuan cenderung tidak terlalu dipercaya untuk menjadi pemimpin baik di keluarga, organisasi, masyarakat, dan lain sebagainya. Contoh-contoh di atas bukannya keharusan ilmiah, tapi dengan adanya konstruksi sosial di masyarakat. 

Identitas gender tentunya akan berbeda-beda di setiap komunitas atau daerah.  Pada Komunitas Eco Enzyme Nusantara, tidak terlihat perbedaan identitas gender yang nampak. Dalam komunitas ini, siapapun masyarakat dengan jenis kelamin apapun dapat bergabung bersama komunitas ini.

Selain itu, setiap anggota baik perempuan maupun laki-laki mendapatkan porsi tugas yang sama di dalam komunitas Eco Enzyme Nusantara. Selain itu, dalam komunitas ini, wanita bisa menjadi pemimpin tanpa adanya ketimpangan gender. Seperti Common Leader Komunitas Eco Enzyme Nusantara cabang Jogja, yaitu adalah seorang perempuan. 

2. Institution, Rules, and Behavior

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun