Sekelompok orang yang bekerja bersama dan memiliki tujuan yang sama disebut juga dengan organisasi. Organisasi sendiri merupakan wadah yang cukup penting di masa sekarang ini. Melalui organisasi kita bisa mendapatkan hal mulai dari pengalaman, relasi, pengetahuan, soft-skill, dan masih banyak lagi lho!
Organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari 4 orang, yaitu ketua, wakil ketua, beserta anggotanya. Secara umum, mayoritas organisasi memiliki anggota lebih dari 10-15 orang. Nah, dengan jumlah yang tidak sedikit tersebut, anggota organisasi harus berusaha untuk dapat akur dan harmonis dengan anggota lainnya. Namun, hal ini tentunya tidak semudah ketika kita membalikkan telapak tangan kita ya teman-teman. Tapi tenang saja, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips-tips sederhana namun sangat berguna untuk menjaga keharmonisan di dalam sebuah organisasi. Yuk kita simak bersama!
1. Saling Terbuka dan Ingin Mendengarkan Setiap Pendapat
Setiap orang berhak untuk berpendapat. Hal tersebut terdapat di dalam UUD 1945. Begitu juga dengan berorganisasi. Dalam organisasi, mendengarkan pendapat orang lain merupakan hal yang wajib dilakukan. Tentunya, ketika berorganisasi kita membutuhkan masukkan, saran, kritik, pendapat, dan ide-ide cemerlang dari anggota lainnya. Hal ini akan membuat organisasi lebih maju bila kita bisa memberikan waktu untuk orang lain menyampaikan pendapatnya. Selain mendengarkan, kita juga harus dapat menerima dan menghargai pendapat tersebut. Hal ini membuat rasa nyaman ketika diskusi dilakukan. Saat berorganisasi kita juga harus terbuka ya, sobat! Sampaikan kepada anggota lainnya apa yang kita rasakan, dengan begitu kita dapat mencegah salah paham di dalam organisasi. Jangan ragu untuk utarakan perasaanmu ya! Ingat, teman-temanmu bukanlah peramal yang dapat melihat pikiran kita, hehe.Â
2. Perhatikan Suasana Berkomunikasi
3. Menjaga Sikap Tanpa Memandang Status
4. Selesaikan Konflik yang Ada
Ting-Toomey (2003: 373) mendefinisikan konflik sebagai "ketidaksesuaian yang dirasakan dan/atau aktual dari nilai, harapan, proses, atau hasil antara dua atau lebih pihak dari budaya yang berbeda atas masalah substantif dan/atau relasional".