Mohon tunggu...
Sheibasari Sheibasari
Sheibasari Sheibasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@ sheibasari\r\n\r\n\r\n\r\ndalam keriuhan hidup, ada sisi lain yang tak terbaca oleh hati yang tak menatap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jupi dan Dewata dalam Puisi

14 Desember 2015   14:45 Diperbarui: 15 Desember 2015   09:02 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bahkan beberapa dari mereka menanyaiku, ini kah Jupi yang dulu kubawa menyusuri Sumatera?

tentu aku akan mengangguk, mengiyakan, menjawab semua rasa ingin tahu

 

kau pasti ingin tahu juga kan bagaimana rasanya jadi aku

aku remuk redam, Jupi

tapi aku tahu itu adalah hadiah dari sebuah keindahan perkebunan teh Dewata

berbukit, hijau sempurna, dan kabut yang menebar

keramahan yang tak dibuat

berbagi senyum dengan siapa pun

keluguan dari yang terbaca

bocah-bocah dan pipi yang memerah

sinyal yang menghilang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun