Sesungguhya tidak mengherankan dengan banyaknya suku arab yang melepaskan diri dari ikatan agama islam. Mereka adalah orang-orang yang baru masuk islam. Belum cukup waktu bagi Nabi dan para sahabat untuk mengajari mereka prinsip-prinsip keimanan dan ajaran islam. Memang, suku-suku arab dari padang pasir yang jauh itu telah datang kepada Rasul dan mendapat kesan mendalam tentang islam. Di dalam waktu beberapa bulan tidaklah mungkin untuk mengatur pendidikan dan latihan efektif untuk masyarakat yang terpencar di wilayah-wilayah yang amat luas dengan sarana komunikasi yang sangat minim[8]
Abu Bakar membentuk 11 kelompok untuk memerangi orang-orang murtad dari islam. Abu Bakar memilih sahabat-sahabat senior untuk memimpin pasukan itu. Misalnya, khalid bin walid, khalid berangkat dengan pasukannya untuk memerangi bani Asas, Ghathfan, dan Amir. Pihak musuh dipimpin oleh Thulaihah bin Khuwalid al-Asadi. Khalid menyambut mereka di sumur Buzakhah dan menghajar mereka hingga akhirnya mereka kalah dan bertaubat. Kemudian khalid berangkat ke tempat-tempat Bani Yarbu' Bani Tamim. Disana terdapat Malik bin Nuwairah dan para pengikutnya, Khalid pun memerangi mereka dan akhirnya Malik tewas.[9]
E. Pengumpulan Al-Qur'an
Perang Yamamah merupakan perang dalam mengatasi orang-orang murtad yang menghawatirkan umar.Dalam perang Yamamah terdapat 1200 tentara islam yang gugur dan 39 diantaranya adalah sahabat besar yang hafal Al-Qur'an. Kekhawatiran Umar mendorong beliau untuk usul kepada Khalifah Abu Bakar agar mengumpulkan Al-Qu'an. Perdebatan antara umar dengan Abu Bakar, Umar bertahan dengan argumennya; dan Abu Bakar pada awalnya menolak gaagasan tersebut dengan alasan pengumpulan Al-Qur'an tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Perdebatan antara Umar dan Abu Bakar diatasi oleh Zaid bin Tsabit dengan menyetujui gagasan Umar, yakni mengumpulkan Al-Qur'an. Pada waktu itu ditemukan ayat Al-Qur'an yang ada di tangan Khuzaimah Ibn Tsabit al-Anshari yang tidak terdapat dalam tulidan ulama' lain yaitu , QS.at-Taubah ayat 128-129 dan QS. Al-Ahzab ayat 23 .
Lembaran-lembaran yang berisi tulisan Al-Qur'an yang telah dikumpulkan, disimpan oleh Abu Bakar hingga beliau wafat; kemudian disimpan oleh umar hinnga beliau wafat; dan akhirnya disimpan di rumah Hafshah binti Umar ra. Pengumpulan Al-Qur'an pada zaman Abu Bakar dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang ditulis di tulang, pelepah kayu, dan batu kemudian disalinoleh Zaid bin Tsabit di atas kulit hewan yang telah di samak.[10]
[1] Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam ( Bandung, Pustaka Bani Quraisyi, 204 ) hlm. 41-43
[3] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam ( Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983 ) hlm. 230
[4] Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, ( Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1997 ), hlm. 49
[5] A. Syalabi, Op. Cit, hlm 231