Selain alat musik dan patung-patung, Museum Musik Dunia juga menghadirkan koleksi alat pemutar musik lawas, seperti gramofon, lengkap dengan koleksi pita rekam mulai dari vinyl, compact disk hingga kaset pita.Â
Vinyl record atau piringan hitam merupakan media untuk merekam yang memutar musik, vinyl ini ramai gunakan di era 1800-an hingga 1980an sampai radio akhirnya digunakan untuk komersil.Â
Piringan hitam adalah pemutar suara pertama di dunia dan tokoh yang berperan dalam penemuan ini adalah Thomas Alfa Edison dan Emile Berliner. Untuk memutar musik dari piringan hitam ini memerlukan alat putar khusus yang disebut Turntable.Â
Pada Museum Musik Dunia, para pengungjung bisa menemukan piringan hitam di dua tempat, yaitu lantai 2 dan lantai 3. Para pengunjung dapat melihat dan menikmati banyak piringan hitam dari berbagai musisi lawas di sini.Â
Selain menikmati dan meilhat karya dari para musisi dan tokoh lawas, Museum Musik Dunia juga menyediakan berbagai genre musik seperti rock, pop dan jazz. Genre pop juga masih dibagi menjadi KPop, pop Asia Tenggara, keroncong dan dangdut. Selain itu terdapat juga musik klasik dan mini hall untuk live music yang kurang lebih dapat ditempati sekitar 500 orang.Â
Museum Musik Dunia merupakan tujuan wisata ideal bagi pecinta musik dari semua lapisan masyarakat. Museum ini tidak hanya menawarkan kekayaan koleksi alat musik, patung tokoh musik ikonik, dan alat musik lawas bersejarah, tetapi juga pengalaman mendidik serta pengalaman visual dan pendengaran yang luar biasa.Â
Kunjungan ke museum ini merupakan kesempatan untuk menyelami sejarah musik dunia dan merasakan keindahan berbagai era dan budaya. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dan menikmati kekayaan musik di Museum Musik Dunia, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H