Lokasi
SD Negeri 004 Samarinda Ulu
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas dalam materi aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di dalam rumah dikaitkan dengan penggunaan modal auxiliary "can".
Penulis
Safitri Junita, S.Pd
Tanggal
16 Januari 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah cara mengajar guru yang masih belum optimal, mengakibatkan siswa memiliki kecenderungan pasif dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.
Situasi dimana guru kurang melibatkan siswa secara akif dalam proses pembelajaran, membuat proses pembelajaran menjadi cenderung membosankan dan teacher-centered. Siswa hanya menjadi pendengar, sehingga membuat siswa menjadi pasif dan kurang percaya diri.
Hal tersebut dikuatkan dari wawancara dengan Ibu Dhini (pakar), bahwa pembelajaran yang monoton, tanpa menggunakan media dan hanya menggunakan metode yang itu-itu saja, akan sulit membuat siswa tertarik terhadap pelajaran  Bahasa Inggris, terutama bagi siswa sekolah dasar.
Kemudian, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena untuk menjadi bahan pembuktian usaha guru, apakah dengan metode yang telah dipilih, berhasil atau tidaknya, dalam peningkatan keaktifan partisipasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas, yang kemudian dapat dijadikan bahan refleksi dalam untuk kegiatan-kegiatan pengajaran bahasa inggris selanjutnya.
Peran saya dalam praktik ini adalah menjadi guru yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas dengan menggunakan kombinasi antara TPR dan GBA.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan yang guru hadapi untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah menyusun modul ajar yang dengan baik yang tidak terpaku pada buku paket dan menentukan indikator yang tepat sesuai dengan KKO capaian pembelajaran, serta kegiatan pembelajaran yang tepat untuk mencapa tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dalam teknis pelaksanaan rencana aksi, tantangan yang ditemukan berikutnya adalah menemukan alat-alat pendukung seperti mic, kamera, tripot, dsb, kemudian juga menemukan orang yang bisa membantu dalam hal perekaman dan menentukan sisi yang tepat untuk mengambil video.
Tantangan selanjutnya adalah menyesuaikan waktu yang pas untuk pelaksanaan rencana aksi dan yang terakhir yaitu pada saat editing video.
Dalam melaksanakan aksi ini guru tidak bisa berperan sendiri. Peran yang terlibat dalam aksi ini adalah guru, siswa, dan orang-orang pendukung dalam hal perekaman.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Setelah membaca beberapa referensi dengan menimbang karakteristik anak kelas 4 SD yang masih suka bermain dan bergerak, guru memutuskan memakai metode TPR untuk dipakai pada aksi pembelajaran yang dilakukan. Metode ini dianggap cocok karena merupakan sebuah metode pengajaran bahasa yang bertujuan untuk mengajarkan bahasa melalui aktifitas fisik.
Selain itu, beberapa penelitian yang menggunakan metode ini, sebagian besar menunjukkan hasil positif, antara lain adalah penelitian dari Pratama dkk (2019) yang mengungkapkan bahwa  pengajaran kosa kata bahasa Inggris dengan TPR sangat bermanfaat bagi para siswa dalam rangka memfasilitasi mereka belajar kosa kata bahasa Inggris. Lalu, Sayd dkk (2018) juga mengungkapkan hal serupa bahwa dengan menggunakan metode TPR ini, terbukti anak lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktekkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, kemampuan anak dalam mendengar (listening), berbicara (speaking), berkreativitas (creative) dan motorik dapat dilatih dengan menggunakan metode belajar ini. Kemudian, Purwa dkk (2021) menekankan bahwa metode total physical respons dianjurkan diterapkan pada peserta didik usia dasar agar mereka mampu mengembangkan kemampuan mendengar, berbicara, menyimak, dan menguasai kosakata baru melalui beberapa gerakan yang sudah dikomando oleh guru.
Selanjutnya, menimbang dari materi pembelajaran yang berkaitan dengan narrative text dan sesuai masukkan dari dosen pembimbing, maka guru memutuskan menggunakan Genre Based Approach dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
- Building knowledge of the field.
- Modelling of text
- Joint construction of text
- Independent construction of text
- Dalam hal persiapan media pembelajaran, guru sebagian besar mengambil gambar-gambar dari google image yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di dalam rumah.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari langkah-langkah aksi yang telah dilakukan, guru belajar untuk menyampaikan pembelajaran secara sistematis dan teratur. Kemudian, siswa di kelas juga menjadi lebih aktif, seperti mereka aktif bergerak memperagakan aktivitas di dalam rumah sesuai dengan instruksi guru, aktif dalam diskusi kelompok, serta menyampaikan presentasi hasil kerja mereka.
Setelah menyaksikan video pembelajaran, wakil kepala sekolah serta wali siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Mereka menyatakan anak-anak terlihat menikmati proses pembelajaran dan mengharapkan inovasi yang dipakai dapat terus dilanjutkan kedepannya. Para siswa juga memberikan testimoni bahwa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi mereka.
Kemudian, yang menjadi faktor keberhasilan dalam pelaksanaan aksi ini adalah karena metode yang digunakan sesuai dengan karakter siswa SD, sehingga mereka lebih mudah menerima pembelajaran serta langkah-langkah yang runtut dalam penyampaian pembelajaran.
Yang menjadi pelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah guru harus melakukan persiapan yang maksimal dalam setiap hal baik itu dalam penentuan metode/ strategi pembelajaran, penyusunan perangkat pembelajaran, maupun penyampaian pembelajaran di kelas yang runtut sehingga tidak hanya mempermudah bagi siswa maupun guru sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H