Mohon tunggu...
Nurry Savitri
Nurry Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just a mom

Penikmat Kopi, Penyuka Sastra

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Manisnya Bisnis Cokelat, Modal Recehan Hasil Jutaan

3 Oktober 2017   11:49 Diperbarui: 3 Oktober 2017   12:10 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suka Duka Bisnis Cokelat

Menjalani bisnis di lingkungan kota kecil, membuat bisnis saya menjadi cibiran tetangga. Pasalnya mereka berpikir bahwa bekerja sebagai karyawan lebih baik daripada harus menjadi 'bakul cokelat'. Apalagi status saya sebagai seorang istri, yang harus mengurus rumah tangga dan keluarga 24 jam penuh. Hal ini membuat saya harus membatasi waktu untuk kerja dan waktu untuk keluarga.

Namun, saya tak ambil pusing dengan perkataan mereka. Saya memiliki keyakinan bahwa saya mampu untuk menjalani bisnis ini. Saya juga berusaha untuk mengubah pandangan orang-orang mengenai produk saya. Mindset yang saya tanamkan bahwa produk cokelat saya tidak seperti produk cokelat pabrikan seperti yang banyak beredar di masyarakat. Produk saya adalah produk berkelas meski dikerjakan di rumah.

Suami dan keluarga juga sangat mendukung usaha saya, toh semuanya saya dilakukan di rumah sehingga saya bisa mengerjakan bisnis dan mengurus rumah dalam waktu bersamaan. Meski saya hanya memasarkan produk cokelat ini secara online, tapi respon pasar online sangat positif. 

Pelanggan saya tak hanya dari Kudus saja (kota tempat tinggal saya), tetapi juga sudah sampai ke luar Pulau Jawa seperti NTB, Jayapura, Kalimantan, Sumatera, Bali dan sebagainya. Bahkan ada juga pelanggan yang bekerja di Singapura, Malaysia dan Jepang, ketika pulang ke Indonesia mereka membeli cokelat saya untuk dibawa sebagai oleh-oleh di tempat mereka bekerja.

Para pelanggan juga mengaku puas dengan produk saya, meski saya hanya menjual secara online. Kemudahan teknologi dan transportasi membuat saya tidak begitu merasa kesulitan untuk mengirim produk saya hingga ke luar Pulau Jawa.

Menjalani bisnis cokelat kini menjadi dunia saya. Saya sangat menikmati profesi saya saat ini. Meski saya belum memiliki toko offline, tapi saya yakin suatu saat nanti saya pasti bisa mewujudkan mimpi itu. Saya yang sama sekali tidak memiliki basic seorang wirausaha, kini selalu dituntut untuk mengembangkan usaha saya. Oleh karena itu, saya rajin mengikuti seminar wirausaha, pelatihan UMKM, dan apapun itu yang bisa menunjang perkembangan bisnis saya.

Bagi saya, meski modal yang saya keluarkan bisa dibilang recehan, tapi saya ingin bagaimana mengubah recehan ini menjadi milyaran. Ya, bisnis cokelat tak hanya semanis rasanya tapi juga semanis hasilnya.

Dari Kisah Pribadi

Nurry Savitri

Owner Nurry Choco by Cokelat Kudus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun