Mohon tunggu...
Fiksiana

Resume Buku "Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela"

12 Agustus 2015   13:46 Diperbarui: 12 Agustus 2015   13:46 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tebal      :    272 halaman

 

 

Tujuan pengarang menulis buku ini adalah menjelaskan perbedaan cara belajar dan mendidik anak sekolah dasar dengan anak sekolah menengah ke atas. Pada umumnya, anak sekolah dasar lebih senang belajar disertai permainan yang mengasyikkan.

Dalam novel ini, Tetsuko menuliskan bagaimana Totto-Chan, seorang gadis cilik yang hyperaktif menghabiskan masa sekolah dasarnya di Tomoe Gakuen, sekolah dasar yang menggunakan gerbong kereta bekas sebagai ruang kelas. Sistem pendidikan di Tomoe sangat berbeda dengan sekolah dasar lainnya. Siswa bebas memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari. Tentu hal ini membuat Totto-Chan dan teman-temannya di Tomoe senang. Secara tidak langsung, mereka belajar sambil bermain sesuka hati. Bahkan Totto-Chan yang sering berpindah-pindah sekolah dasar merasa betah bersekolah di Tomoe. Tak hanya belajar akademis, gadis cilik yang sering memandang keluar jendela ini juga belajar tentang nilai-nilai kehidupan.

Penulis sangat piawai menceritakan keseharian Totto-Chan dengan sudut pandang ketiga. Deskripsi yang dituliskan sangat jelas seakan membawa kita ke dalam cerita tersebut. Novel ini juga diselingi adegan lucu antara Totto-Chan dan teman-temannya, jadi pembaca tidak merasa bosan.

Salah satu kekurangan buku ini adalah adanya beberapa kosakata dalam bahasa Jepang yang mengharuskan pembaca untuk membuka kamus atau internet untuk memahami maknanya.

Secara keseluruhan, buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan karena mengandung segudang nilai moral yang dikemas secara apik dalam kehidupan seorang gadis kecil. Banyak hal yang dapat kita contoh dari sekolah Tomoe Gakuen. Salah satunya penggunaan metode pembelajaran yang harus disesuaikan dengan usia anak. Sebagai pengajar sudah menjadi tugas para guru untuk memahami kepribadian setiap anak murid. Sebagai tambahan, penulis bisa menambahkan footnote untuk kosakata berbahasa Jepang untuk memudahkan pembaca.

 

Sekian resume buku kali ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun