Mohon tunggu...
S. Hariyadin
S. Hariyadin Mohon Tunggu... Auditor - Pengamat

Buruh yang hobi jalan-jalan sekaligus belajar moto dan menikmati diskusi apa saja yang mencerahkan pikiran dan hati.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontradiksi Kedatangan Timnas Argentina

31 Mei 2023   08:13 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:44 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Agustin Marcarian/Reuters via New York Times

Apakah pertandingan persahabatan Timnas Indonesia dengan negara-negara kuat sepakbola di atas mempengaruhi mental pemain Indonesia? Beberapa pengamat sepakbola pesimis dalam 1 kali pertandingan akan berdampak signifikan pada mental pemain Indonesia. Terbukti, setelah bertanding dengan tim kuat di atas, di tingkat senior, Timnas Indonesia masih sering grogi ketika menghadapi Vietnam dan Thailand. Sebagai penggemar sepakbola, kita sering menyaksikan bagaiman dominannya Timnas Indonesia ketika melawan Timor Leste, Kamboja, Brunei, dan lain-lain. Namun begitu ketemu Vietnam dan Thailand, mental pemain langsung drop sehingga tidak bisa mengeluarkan kemampuan sesungguhnya. 

Pembentukan mental dan pengembangan teknik pemain Indonesia harus dimulai sejak dini. Perlu waktu bertahun-tahun dan tidak bisa dengan cara instan. Mengutip Kompas.com, pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong prihatin dengan kemampuan dasar pemain Timnas Indonesia. Shin Tae Yong lewat penerjemahnya menyatakan, ”Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini. Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?”.

Kontradiksi yang terakhir dari aspek politis. Sebagian pengamat dan netizen di Indonesia berpendapat bahwa keinginan Erick Tohir menjadi Ketua Umum PSSI dan membuat berbagai gebrakan di PSSI merupakan bagian strategi pencitraan Erick Tohir terkait dengan ambisinya menjadi cawapres. Kegigihan Erick Tohir untuk mendatangkan Timnas Argentina diprediksi juga ada motif politis. Tidak hanya di dalam negeri, seorang wartawan sepakbola dari Inggris juga punya pendapat serupa.

Rory Smith, chief soccer correspondent The New York Times, menyatakan bahwa masing-masing pihak yang berebut mengundang Timnas Argentina punya alasan sendiri-sendiri. Ada yang karena merupakan kehormatan untuk berada di lapangan yang sama dengan juara dunia. Namun ada juga manfaat yang melenceng ke politik (the potential benefits strayed into the political) sebagaimana dikutip dalam The New York Times (lihat link di sini). Kira-kira motivasi politik sebagaimana disinyalir oleh Rory Smith, wartawan New York Times yang berdomisili di Inggris, apakah benar diarahkan ke Erick Tohir?

Semoga niat mulia dan berbagai gebrakan yang dilakukan Erick Tohir bersama PSSI dapat memajukan dunia sepakbola Indonesia. Kapabilitas Erick Tohir sebagai pengusaha besar, menteri BUMN, mantan pemilik Inter Milan, networking di dunia internasional, dan sebagainya punya dampak besar. Apapun motivasinya, sebagai penggemar sepakbola, kami berdoa agar Erick Tohir tetap memimpin PSSI empat tahun ke depan. Kita dukung dan kawal bersama demi kemajuan sepakbola Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun