Buku yang dapat dibaca oleh peserta didik pun tidak dibatasi asalkan isinya positif dan sesuai dengan umurnya. Misalnya peserta didik yang menyukai kebudayaan dapat mengangkat buku mengenai cerita rakyat. Bahkan cerita rakyat ini dapat dipresentasikan dengan bentuk teatrikal atau drama agar lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh para hadirin yang ada.
Banyak manfaat yang didapatkan dari diterapkannya Pegelaran Bahasa. Peserta didik akan menjadi luas wawasannya karena ia akan terbiasa membaca buku. Literasi peserta didik pun semakin meningkat karena melihat pemaparan menarik mengenai buku yang sedang dibedah oleh peserta didik lain.
Lalu, sudut pandang peserta didik terhadap suatu masalah atau peristiwa pun akan semakin terbuka. Peserta didik juga akan menjadi kaya akan ilmu dan informasi-informasi penting. Kreativitas peserta didik pun semakin berkembang. Mereka juga akan semakin dapat mengaktualisasi diri. Melalui acara ini pula, akan lahir SDM-SDM berkualitas yang dapat membangun bangsa dan negara ke arah lebih baik.
Pegelaran Bahasa ini merupakan bentuk praktik baik yang dilakukan di sekolah sekaligus bentuk dari penerapan merdeka belajar dan merdeka berbudaya. Peserta didik diberi kebebasan dalam memilih buku dan bentuk presentasi yang ia sukai. Pegelaran Bahasa ini juga secara langsung menampilkan aspek budaya.Â
Hal-hal ini sangatlah sejalan dengan kurikulum yang dicanangkan di Indonesia saat ini, yakni Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sangat menekankan pada pembelajaran literasi dan budaya. Dengan demikian, penerapan Pegelaran Bahasa ini juga telah ikut mendukung program yang dijalankan oleh pemerintah, Semarak Merdeka Belajar.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI