Oleh : Dr.Ir.Vina Serevina,MM., Sharfina Adelia W, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021
Gerhana Bulan sebagian atau Gerhana Bulan Parsial di indonesia bisa di lihat pada tanggal 19 November 2021. Andi Pangerang, seorang Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN BRIN (Lembaga Penerbangan dan Antriksa Nasional Badan Riset dan Inovasi Nasional) mengatakan Bahwa Gerhana Bulan sebagian ini memiliki magnitudo sebesar 0,9785 dimana 97,85 Persen lebar bulan tertutupi Umbra Bumi. (Bramasta, 2021)
Gerhana bulan sebagian durasi terjadinya tidak lebih lama dari pada Gerhana Bulan Total. Gerhana bulan sebagian adalah saat sebagian permukaan bulan tertutupi Umbra (bayangan) Bumi, Semakin bulan menuju kebagian tengah bayangan saat puncak gerhana, maka durasinya akan semakin lama (Alfarizi, 2021)
Dalam Bahasan kali ini, kita akan membahas seputar tentang Gerhana Bulan, lebih khususnya tentang Gerhana bulan sebagian, Â Agar kita dapat mengetahui apa itu gerhana bulan, bagaimana prosesnya dan sebagainya, sehingga kita dapat memperluas pengetahuan yang kita miliki.
Gerhana bulan sebagian terpanjang dalam sejarah akan terjadi pada tanggal 19 November 2021. Nasa Memprediksikan bahwa gerhana bulan sebagian tersebut menjadi gerhana terpanjang dalam 100 tahun dengan duradi hingga 3 jam 28 menit. (Latifah, 2021)
Gerhana adalah proses tertutupnya bulan dan matahari secara tiba-tiba. Ada dua jenis gerhana, yaitu
- Gerhana Bulan
- Gerhana Matahari.
Jika matahari , bumi dan bulan berada di satu garis lurus, maka terjadilah gerhana bulan. Â Dengan posisi, Letak bumi berada di antara matahari dan bulan. sehingga sinar matahari tidak dapat menyinari bulan karena terhalang oleh bumi. (I Putu Hendra Wardana, Pande Putu Gede Putra Pertama,dan Made Satria Wibawa, 2018)
Bulan adalah satelit Bumi. Dan Bulan melakukan tiga gerakan, yaitu
- Gerak rotasi terhadap sumbunya.
- Gerak revolusi terhadap Bumi.
- Gerak bersama-sama Bumi mengelilingi Matahari .
Bulan memiliki diameter sekitar 3.476 km dan jaraknya dari bumi adalah 384.400 km . Salah satu benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri adalah bumi dan bulan, yang dimana jika terkena cahaya matahari maka pada bagian belakangnya akan terbentuk suatu bayanagan. Ada dua macam bayangan yang terbentuk Karena ukuran matahari jauh lebih besar dari pada ukuran bulan atau bumi, dan bayangan tersebut berbentu kerucut. Saat cahaya matahari yang diterima bulan tertutupi oleh bumi , maka bulan berada dalam bayang-bayang bumi dan itu terjadi pada waktu gerhana bulan.
Bayang-bayang bumi pun ada dua macam, yaitu: Umbra dan Penumbra. Dimana Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap. Sedangkan Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra.
Gerhana bulan hanya terjadi pada malam hari ketika bulan purnama dan posisi bulan, bumi serta matahari dalam satu garis lurus. Dengan posisi bumi berada diantara bulan dan matahari.
Ada dua macam gerhana bulan, yaitu Gerhana bulan total (sempurna) dan Gerhana Bulan sebagian (parsial). Dimana gerhana bulan total sempurna terjadi Ketika posisi bulan berada pada umbra bumi sehingga bulan tertutup penuh oleh bayangan bumi. Dan Gerhana bulan total pun berlangsung selama kurang lebih 1 jam 40 menit. Sedangkan gerhana bulan sebagian  terjadi ketika setengah bagian dari  bulan masuk kedalam bagian umbra bumi serta Bulan bergerak dan masuk ke daerah penumbra bumi. (Christoporus Raylus, Nurcahyani Dewi Retnowati, Yuliani Indrianingsih)
Saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi maka terjadilah peristiwa gerhana bulan sebagian. Sehingga, Â saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut. Saat terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan maka tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan jika terjadi pada saat fase bulan baru maka peristiwa tersebut adalah peristiwa Gerhana Matahari. (Iswanudin, 2021)
Pada tanggal 19 November 2021, Tidak semua bagian daerah di Indonesia dapat menyaksikan fase awal penumbra, karena saat itu terjadi  Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit dan Fase gerhana Bulan selanjutnya merupakan fase awal sebagian yang terjadi pada pukul 14.18 WIB. Di fase awal sebagian juga tidak dapat dilihat karena Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.Â
Lalu Puncak gerhana Bulan sebagian terjadi pada pukul 16.02 WIB. Dan wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan sebagian antara lain adalah wilaya Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat (kecuali kabupaten Kepulauan Raja Ampat) dan sebagian Provinsi Maluku . (Bramasta, 2021)
Dalam hal ini dapat di tarik kesimpulan bahwa , Gerhana adalah proses tertutupnya bulan dan matahari dan Pada waktu gerhana bulan, cahaya matahari yang seharusnya diterima bulan terhalang oleh bumi sehingga bulan berada dalam bayang-bayang bumi. Bayang-bayang bumi pun ada dua macam, yaitu: umbra dan penumbra. Dimana Umbra atau bayangan inti merupakan bayangan dibagian tengah yang sangat gelap. Â Dan Penumbra atau bayangan semu merupakan bayangan samar-samar disekeliling umbra. Â
Gerhana bulan sebagian (parsial) terjadi Ketika hanya setengah bagian bulan masuk kedalam umbra bumi , lalu Bulan bergerak dan masuk ke daerah penumbra bumi.  Gerhana bulan sebagian akan terjadi di Indonesia pada 19 November 2021, dimana menjadi gerhana bulan terpanjang dalam sejarah selama 3 jam 28 menit, tetapi tidak semua wilayah di  Indonesia dapat menyaksikan fase awal penumbra tersebut ,karena Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit sehingga Hanya  wilayah tertentu yang dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan sebagian antara lain adalah wilaya Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat (kecuali kabupaten Kepulauan Raja Ampat) dan sebagian Provinsi Maluku.
DAFTAR PUSTAKA
Alfarizi, M. K. (2021, November 16). Diambil kembali dari Tekno.Tempo.co: https://tekno.tempo.co/read/1529166/gerhana-bulan-sebagian-19-november-durasi-terlama-terjadi-di-papua/full&view=ok
Bramasta, D. B. (2021, November 13). Kompas.com. Diambil kembali dari https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/13/100600665/gerhana-bulan-sebagian-19-november-2021-bisa-diamati-di-seluruh-indonesia-?page=all
Christoporus Raylus, Nurcahyani Dewi Retnowati, Yuliani Indrianingsih. (t.thn.). PEMBELAJARAN GERHANA BULAN BERBASIS MULTIMEDIA. Diambil kembali dari https://elib.itda.ac.id/: https://elib.itda.ac.id/fileta/abstrakTA/05030044_ABSTRAK.pdf
I Putu Hendra Wardana, Pande Putu Gede Putra Pertama,dan Made Satria Wibawa. (2018). Virtual Reality Simulasi Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari Berbasis Android. Prosiding Seminar Nasional Multimedia & Artificial Intelligence 2018, 87-92.
Iswanudin. (2021, November 12). BMKG. Diambil kembali dari www.bmkg.go.id: https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gerhana-bulan-sebagian-19-november-2021&tag=press-release&lang=ID
Latifah, L. (2021, November 15). Diambil kembali dari tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/sains/2021/11/15/gerhana-bulan-sebagian-19-november-2021-berlangsung-lebih-dari-3-jam-ini-fase-terjadinya?page=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H