Tidak jauh dari patung Wanita Menangis, terdapat nisan Kapitein Jas. Menurut berbagai sumber yang aku baca, sosok Kapitein Jas itu belum terkonfirmasi kebenarannya. Meski demikian, ada masyarakat yang mempercayai jika makam tersebut dapat memberikan kesuburan, keselamatan dan kebahagiaan.
Di Museum Prasasti, pengunjung juga dapat melihat kereta jenazah yang biasa digunakan mengangkut peti menuju pemakaman. Selain itu, di dalam sebuah pendopo terdapat peti yang mengangkut jenazah Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta (Moh. Hatta).
Selain Patung Wanita Menangis yang melegenda, di Museum Prasasti ini juga ada patung yang menggambarkan sosok Hendricus van der Grinten.
Hendricus van der Grinten merupakan sosok penolong bagi anak-anak Indo-Belanda yang terlantar dikarenakan hubungan tidak sah antara pasangan Eropa dan Indonesia.
Kemudian, aku pun melihat Menara Johan Jacob Perrie yang selama merupakan Komandan pertama Groote Militaire Afdeeling (Divisi Militer Besar), di Jawa.
Selama hidupnya ia juga mendapatkan penghargaan Order of the Lion Belanda. Dan menara tersebut dibuat sebagai bentuk penghormatan akan jasanya yang dianggap besar oleh Pemerintah Belanda.