Memasuki area tengah, instalasi yang ditemukan semakin unik karena pengunjung akan menemukan peralatan medis dan biologi serta dihiasi panel organik menyerupai daging, beberapa di antaranya ditutupi rambut. Dengan bentuknya yang menyerupai organ dalam, objek-objek ini memicu beragam emosi terhadap sesuatu yang asing atau bahkan mengerikan.
Kemudian, pengunjung juga akan melihat dua Yaki yang mengenakan kostum yang terinspirasi dari ritual Mawolay yang merupakan tradisi Minahasa, ritual yang melibatkan kostum menyerupai monyet untuk melindungi desa dari Yaki.
Lewat pameran tersebut, pengunjung juga dapat menyaksikan Primate Visions: Macaque Macabre (2024). Film tersebut menceritakan seorang ahli primatologi eksperimental dengan spesialis studi kera dan monyet yang bersama kedua rekannya membebaskan dua ekor yaki dari kurungan. Kelimanya memulai sebuah perjalanan surealis hingga memunculkan ragam diskusi panjang mengenai evolusi manusia hingga bagaimana studi primata bergandengan dengan peradaban manusia.
Jadi itulah sepenggal Pengalaman Merasakan Dunia Seni Korakrit Arunanondchai dan Natasha Tontey di Museum Macan. Gimana, menarik kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H