Dengan menggunakan layanan face recognition ini, proses boarding makin praktis, karena penumpang cukup memindai wajah melalui layanan face recognition gate dan tidak perlu lagi antri menunjukkan KTP atau bukti print tiket.
Selain itu, bagi backpacker atau traveler tidak perlu jauh-jauh cari hotel lagi, sebab Stasiun Gambir sudah mempunyai fasilitas Rail Transit Suite yang menawarkan tipe kamar dengan beberapa pilihan waktu transit yang sesuai kebutuhan.Â
Adapun tipe kamar Rail Transit Suite, yaitu single, double, twin, dan executive dengan pilihan waktu transit 4 jam, 8 jam, 12 jam, dan 1 hari. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 145.000 hingga Rp 245.000.
Kalau mau grooming atau mandi atau menitipkan barang, bisakah? Tenang, KAI juga menawarkan fasilitas shower locker yang mana penumpang KAI bisa mandi maupun menitipkan barang dengan merogoh kocek Rp70.000 untuk mandi, sedangkan untuk loker atau penyimpanan barang kisaran harganya mulai dari Rp10.000 hingga Rp140.000. Worthy kan?
Selama perjalanan, penumpang KAI juga pasti rental pegal. Nah, di stasiun KAI kini sudah ada fasilitas kursi pijat yang harganya mulai dari Rp 10.000.
Kalau penumpang rentan haus, di stasiun KAI juga sudah ada drinking water station. Jadi, kalau haus dan mau minum air panas maupun dingin, tinggal pencet deh. Jadi yang botol minumnya kosong, refill aja ya. Gratis!
Saatnya Menjajal Kereta Luar Biasa (KLB)
Selesai mengelilingi are stasiun Gambir, kami pun kembali ke ruang tunggu VIP dan mendengar seremonial  acara "Safety and Sustainability Traveling by New Generation" yang dibuka oleh Anne Purba selaku Public Relations Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Pukul 08.55 WIB setelah acara seremonial, aku bersama peserta yang lain pun mulai memasuki kereta Ekonomi New Generation Balai Yasa.