Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berburu Sunrise di Ranca Upas dan Nikmatnya Berdiam Diri di Situ Patenggang

6 Maret 2020   20:38 Diperbarui: 23 Juli 2021   14:29 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di area perkebunan teh (Dokumentasi pribadi)

Kondisi tanah sehabis hujan, membuat alas kaki kami kotor (Dokumentasi pribadi)
Kondisi tanah sehabis hujan, membuat alas kaki kami kotor (Dokumentasi pribadi)
Dari yang saya baca-baca dari artikel mengenai Ranca Upas, dahulu Ranca Upas merupakan hutan belantara dengan rawa yang luas. Setelah bebas dari hewan buas, maka lokasi tersebut dijadikan hutan lindung oleh pihak Perhutani dan dijadikan area camping ground. 

Hmmm... pantas saja, pas kami ke sana, banyak sekali anak sekolahan yang sedang camping.

Setelah jalan ke sana ke mari, mencari lokasi yang jauh dari tenda-tenda, maka rombongan pun berpencar. Dan saat berpencar, ternyata ada satu rombongan kami namanya Yuli yang pergi seorang diri karena temannya tiba-tiba tidak dapat ikut, maka dari itu dia pun bergabung dengan saya dan sobat kuliah saya. 

Beruntung, Yuli anaknya easy going, jadi kami langsung akrab dan seperti biasa cewe kalau udah kena kamera, pasti enggak jauh jauh minta difotoin, selfie hingga wefie. Untung saja, team leader kita orangnya peka, jadi ketika kami bosan wefie, dia pun langsung memotret kami bertiga, hehehe.

Foto bertiga di tengah sunrise (Dokumentasi pribadi)
Foto bertiga di tengah sunrise (Dokumentasi pribadi)
Setelah selesai foto-foto sunrise di lahan yang super luas tersebut, karena kami sudah kelaparan, kami pun makan di warung-warung yang tersedia di area Ranca Upas. 

Saya dan Yuli pun memesan bubur ayam, sedangkan sobat kuliah saya memesan nasi kuning. Harga seporsi bubur ayam yang sudah dengan telur seharga 17.000 Rupiah, sedangkan untuk nasi kuning harganya 15.000 Rupiah.

Bubur ayam (Dokumentasi pribadi)
Bubur ayam (Dokumentasi pribadi)
Nasi kuning (Dokumentasi pribadi)
Nasi kuning (Dokumentasi pribadi)
Sarapan pagi sudah, begitu juga bersih bersih sepatu pun sudah, kami pun lanjut ke kandang rusa. Nah, lokasi ini bisa dikatakan "masterpiece"-nya Ranca Upas, maka belum afdol kalau belum ke sana buat foto sama Rusa. 

Nah, karena pas sudah di lokasi, saya melihat rusanya besar-besar sekali dan orang yang masuk pada teriak-teriak, bahkan laki-laki saja juga teriak, hehehe. Alhasil, saya dan sobat kuliah saya jiper untuk masuk. 

Tapi, tidak berlaku untuk Yuli, yang sampai niat banget buat beli wortel seharga 10 ribu demi masuk kandang rusa bahkan sampai ngajak saya dan sobat saya berkali-kali. Dan akhirnya setelah dibujuk Yuli, sobat kuliah saya pun ikutan masuk ke kandang rusa. 

Kata mereka sih setelah masuk, mereka jadi stress dan enggak nyaman untuk foto-foto, sebab para kawanan rusa terus mendekati mereka padahal mereka enggak bawa makanan.

Kawanan rusa yang kelaparan (Dokumentasi pribadi)
Kawanan rusa yang kelaparan (Dokumentasi pribadi)
Dokpri
Dokpri
Menikmati Tenangnya Danau Situ Patenggang
Berburu sunrise di Ranca Upas hingga melihat kadang rusa pun sudah ditelusuri, maka destinasi selanjutnya ialah Pinisi Glamping yang letaknya di Situ Patenggang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun