Batu Lingga dan Yoni yang dipercaya dapat memberikan kesuburan bagi pasangan yang ingin memiliki momongan (Dokumentasi pribadi)
Perjalan selanjutnya, kami lanjutkan ke taman Sari
Goa Sunyarangi, yang jaraknya tidak jauh dari Keraton Kasepuhan. Untuk masuk ke Goa Sunyarangi, cukup merogoh kocek seharga 10.000 Rupiah. Dan bagi yang membawa kendaraan seperti motor, hanya merogoh kocek sebesar 2.000 Rupiah dan untuk mobil 5.000 Rupiah.
Berpose di Goa Sunyaragi Cirebon (Dokumentasi pribadi)
Goa Sunyarangi merupakan salah satu cagar budaya yang berada di kota Cirebon. Adapun tujuan goa tersebut didirakan ialah sebagai tempat peristirahatan dan meditasi para sultan Cirebon beserta keluarganya.Â
Ada hal yang menarik dari Goa Sunyarangi yang memiliki luas 15 hektar tersebut, sebab Goa Sunyarangi bukan terbentuk dari fenomena alam, melainkan dibentuk dari hasil karya tangan manusia.Â
Jika ditelisik dari sejarahnya, pembangunan Goa Sunyarangi diprakarsai oleh Pangeran Emas Zaenul Arifin. Dibangunnya gua ini untuk menggantikan Giri Septa Rengga yang telah berubah fungsi menjadi Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati berserta keluarganya.Â
kompleks Goa Sunyarangi terbilang luas, di sana, komples Goa terbagi menjadi pesanggrahan dan bangunan Goa. Jikalau bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi dan beberapa ruangan yang di kelilingi oleh taman dan juga kolam. Sebaliknya, pada bangunan goa, akan banyak ditemui bangunan berupa gunung-gunungan bermotif batu karang dan awan.
Patung perawan sunti yang berada persis di depan Goa Peteng (Dokumentasi pribadi)
Nah, ada mitos yang menarik yang perlu kamu ketahui saat akan mengunjungi Goa Sunyarangi, khususnya di depan Goa Peteng. Konon, katanya bagi mereka yang belum menikah dan secara sengaja maupun tidak sengaja menyentuh patung Perawan Sunti, maka akan sulit mendapatkan jodohnya.Â
Menelisik di sebelahnya, masih di area yang sama, terdapat juga sebuah patung gajah duduk dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter. Dulunya, komples di area sekitar patung gajah duduk digunakan untuk menyemburkan air saat putra putri keraton mandi.Â
Patung gajah duduk (Dokumentasi pribadi)
Setelah menjelajahi Goa Peteng hingga masuk ke dalamnya, kami pun melanjutnya menelusuri Goa yang lainnya, seperti Goa Kelanggengan, Goa Garuda dililit ular hingga Goa Monumen Cina.Â
Patung Garuda dililit ular (Dokumentasi pribadi)
Jika ditelisik lebih dalam, arsitektur Goa Sunyarangi tersebut banyak dipadukan dengan gaya Hindu, Tiongkok, Timur Tengah dan juga Eropa. Seperti halnya Goa Monumen Cina. Â Dari beberapa sumber yang saya baca, konon, monumen tersebut merupakan tempat berdoa pengiring atau pengawal yang berasal dari Cina.
Goa Monumen Cina (Dokumentasi pribadi)
Setelah puas menelisir bagian dalam area komplek di Goa Peteng, kami pun lanjut menelusuri terwongan gaib bernama Goa Arga Jumut, yang katanya dapat mengantar orang terpilih ke Tanah Suci.Â
Jika diperhatikan lebih dekat, di depan altar Goa Arga Jumut ada dua buah ruangan yang berdampingan, yang mana bagian Barat dinamakan Tiongkok-Gunung Jati, sedangkan bagian Timur itu dinamakan Mekkah-Madinah.
Lihat Trip Selengkapnya