Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Talijiwo, Kritik Sosial, dan Renungan yang Tidak Hanya untuk Sesaat

19 Agustus 2019   17:33 Diperbarui: 20 Agustus 2019   03:00 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, permasalahan tersebut diceritakan secara gamblang melalui hubungan Sastro dan kekasihnya yang bernama Jendro Wardhani. Mereka dipertemukan Tuhan secara tak sengaja, saat Sastro sedang mancing ikan di Rawa Pening.

Dari tempat pemancingan, akhirnya benih-benih cinta tumbuh di antara mereka berdua. Bahkan, diceritakan hubungan mereka disenangi oleh bulek dan budenya Sastro. Namun, rasa senangnya  mereka kepada Jendro hanya sebatas pacar, tidak lebih alias jangan harap untuk menjadi pendamping hidup.

Maka, dari situ, terjadilah perang batin di dada Sastro, dia sedih. Mengapa Negara demokrasi namun manusianya tidak demokratif? Mengapa perihal pendamping hidup masih dihubung-hubungkan dengan status orangtuanya? Ah cinta memang complicated.

".....Bagaimanapun kamu masih beruntung. Keluarga besarmu ndak setuju ma calonmu. Orang-orang lain itu...coba lihat. Mereka nasibnya lebih sial. Keluarga besar semua setuju. Yang tak setuju malah calonnya." (Hal.117)

Begitulah Sujiwo Tejo mengambarkan fenomena dan kondisi sosial masyarakat saat ini melalui "Talijiwo".

Bagi saya, kumpulan cerita dalam "Talijiwo", mampu menggelitik dan menyindir pembaca agar lebih peka dalam menjalani hidup bermasyarakat.

Terakhir, yang membuat kumpulan cerpen ini menjadi manis dan membawa pada perenungan ialah quote yang sederhana namun mampu memikat hati para pembaca.

"Berbahagialah para penempuh jalan baru yang belum pernah mereka lakoni sebelumnya, Kekasih. Karena setiap jengkal di jalan itu, mereka tak terikat pada kenangan...."

Sentuhan quote nan manis dalam Talijiwo (Dokumentasi pribadi)
Sentuhan quote nan manis dalam Talijiwo (Dokumentasi pribadi)
Itulah Sujiwo Tejo dengan Talijiwo-nya dan renungan yang diharapkan tidak datang untuk sesaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun