Mohon tunggu...
Deny Hen
Deny Hen Mohon Tunggu... Konsultan - Life & Marriage Coach

Founder Pembelajar Hidup, Life & Marriage Coach, Motivator, Penulis buku "The Great Marriage".

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rahasia Rumah Tangga Harmonis Sampai Tua ala Bondan Winarno

30 November 2017   17:13 Diperbarui: 8 Desember 2017   13:17 17306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jabar.tribunnews.com

Sekarang kalau misalnya saat Hideo menemukan nasi sudah habis, Saori segera meminta maaf dan kemudian membuatkan internet (indomie telor kornet) + keju yang merupakan kesukaan dari Hideo (1). Kemudian Hideo masuk ke dapur, karena mienya dibuatkan oleh istrinya, ia pun bisa mendengarkan istrinya menceritakan kejadian hari itu (2). Kemudian sambil makan malam, Saori menemani Hideo makan dan membelai kepala Hideo (3). Hideo pun merasa disayang oleh Saori kemudian membagi sedikit internetnya untuk Saori (4). Saori merasa senang Hideo memperhatikannya, mereka akhirnya tertawa di tempat makan sambil berbagi internet+keju kesukaan mereka berdua (5).

(1), (2), (3), (4), dan (5) interaksi positif, membuat rumah (home) benar-benar menjadi tempat nyaman bagi pasangan suami istri, sekali pun ada 1 interaksi negatif karena beban stres yang dibawa oleh Hideo. Di akhir hari apabila Hideo minta "jatah" ranjang sama istrinya, kira-kira apa yang akan terjadi? Tentu bisa diduga bukan? Dan bagaimana kalau dalam cerita di atas Hideo dan Saori tidak melakukan perbaikan interaksi, akankan hubungan intim yang indah dan menyenangkan itu mereka nikmati di hari itu?

5. Terkenang (Tolerance)

Pak Bondan dan Bu Yvonne adalah legenda menurut saya. Mereka berasal dari 2 keluarga yang berbeda. Satu Asia, satu lagi Eropa. Satu kulit coklat sawo matang, satu lagi kulit putih (bule). 2 budaya yang berbeda menikah dan menjadi satu. Pak Bondan harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan yang unik dari istrinya yang berasal dari keluarga asalnya. Demikian juga Bu Yvonne. Bisa bertahan 42 tahun hingga maut memisahkan diperlukan toleransi yang begitu besar satu dengan yang lain.

Demikian juga dalam berbagai hal lainnya. Suami dan istri masing-masing saat menikah membawa beban dan sampah dari keluarga asal masing-masing. Mereka membawa juga kebiasaan-kebiasaan buruk masing-masing yang berpotensi membuat keributan dalam keluarga.

Potensi keributan klasik yang sering terjadi misalnya:

  1. Istri berasal dari keluarga yang memiliki PRT (pembantu rumah tangga) sehingga tidak pernah membersihkan rumah sendiri. Sedangkan suami sejak kecil sudah dididik mandiri dan membersihkan segala sesuatunya sendiri.
  2. Suami berasal dari keluarga patrilinial yang kental, di mana selalu diajarkan seorang lelaki tugasnya adalah mencari nafkah dan tidak sepantasnya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan istrinya berasal dari keluarga yang memiliki budaya yang selalu berbagi pekerjaan rumah baik anak lelaki maupun anak perempuan.
  3. Suami dan istri beda agama atau suku yang membuat masing-masing memiliki kebiasaan terkait agama dan ras yang berbeda (dan terkadang sulit untuk saling memahami ritual agama pasangannya)

Belum lagi kalau terdapat peran salah satu atau salah dua mertua yang menambah runyam kondisi keluarga kita.

Kunci dari penyelesaian masalah ini adalah toleransi, yang mana toleransi yang sehat mengandung komponen kompromi dan negosiasi. Tanpa hal ini keharmonisan keluarga menjadi sesuatu yang muskil untuk dipertahankan.

Memory -- Dating -- Intimacy -- Ritual -- Tolerance.

Atau untuk mudah mengingatnya: Mama Datang Impian Rumah Terkenang. Inilah 5 rahasia rumah tangga yang harmonis ala Bondan Winarno.

Enak makan buah-buahan, lebih suka makan bacang.

Berjuang untuk pernikahan, nikmat surga terasa sekarang.

Saya Deny Hen, Salam Pembelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun