Rahasia pernikahan yang langgeng berikutnya adalah keep dating with your husband/wife (teruslah berkencan dengan suami atau istri Anda).
Berkencan dengan istri/suami kita adalah suatu investasi yang tidak akan hilang ditelan krismon. Uang kita habis dimakan inflasi dan saham kita akan jatuh bebas saat krismon. Tetapi hasil kencan yang konsisten dengan istri kita membuat keluarga harmonis yang justru akan kokoh saat krisis datang.
Pak Bondan dan Bu Yvonne terlihat dari foto-fotonya masih suka pergi berdua (berkencan), ini suatu teladan bagi kita-kita yang usia pernikahannya dibandingkan beliau masih seumur jagung.
3. Rumah (Ritual)
Agama apa pun di seluruh dunia pasti punya perayaan. Idul Adha, Idul Fitri misalnya merupakan perayaan umat Islam yang akan selalu diulang setiap tahun untuk mengingatkan umatnya akan pentingnya kesucian dan ketaqwaan pada Tuhan. Natal dan Paskah mengingatkan umat Kristen akan kelahiran Sang Juru Selamat dan Wafat serta kebangkitan-Nya. Demikian juga Nyepi dan Waisak. Semua ritual itu diperlukan untuk mengingatkan akan hal-hal penting dan bermakna bagi umat masing-masing.
Demikian juga dalam pernikahan. Kita pasti punya tanggal-tanggal penting yang harus kita rayakan sebagai ritual keluarga. Ulang tahun, wedding anniversary, valentine adalah tanggal-tanggal yang penting untuk kita gunakan sebagai waktu kita bisa mengingat dan mengenang hal-hal yang bermakna dalam hidup kita, terutama di tengah-tengah kesibukan luar biasa yang kita harus hadapi setiap hari, yang mana seringkali membuat kita kurang memperhatikan orang yang paling dekat dengan kita
Ambillah waktu, persiapkan dengan baik tanggal-tanggal penting tersebut untuk menjadi ritual cinta kasih antara suami kepada istri, dan istri kepada suami.
4. Impian (Intimacy)
"Bagaimana Pak Bondan kok bisa terus HOT sama istrinya ya? Kok tetep romantis?" jawabannya adalah terletak pada keberhasilan Pak Bondan dan Bu Yvonne untuk menjaga keintiman mereka.
Keintiman terbangun tatkala pasangan bisa merasa nyaman satu dengan yang lain, ada rasa percaya dan rasa sayang serta kagum satu dengan yang lain.
Untuk bisa merasa nyaman, rasa percaya, rasa sayang dan kekaguman tersebut, kita harus memiliki interaksi yang positif dengan pasangan kita 5 x lebih banyak daripada interaksi negatif.
Sebut saja Saori dan suaminya Hideo. Saat Hideo pulang dengan membawa beban stres dari tempat kerjanya, dia kurang responsif terhadap Saori yang mengajaknya ngobrol. Itu satu interaksi negatif. Lalu saat mau makan, ternyata nasinya habis, Hideo pun dengan kesal membuka lemari dan memasak indomie sendiri di dapur. Itu sudah 2 interaksi negatif.
Untuk menanggulangi 2 interaksi negatif tersebut, dibutuhkan 5 x 2 = 10 interaksi positif sehingga keduanya bisa tetap intim dan nyaman satu dengan yang lain.