Mohon tunggu...
Shanty Panie
Shanty Panie Mohon Tunggu... Guru - guru

saya menyukai makeup dan hairstylist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

30 November 2023   21:46 Diperbarui: 30 November 2023   22:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

situasi 

Latar belakang masalah 

SMK Negeri 3 Kupang merupakan salah satu sekolah pusat keunggulan di Kota Kupang. Sekolah ini memiliki 5 jurusan yaitu jurusan kuliner, perhotelan, tata busana, TJKT, dan tata kecantikan. Sebagai sekolah pusat keunggulan, salah satu aspek yang diharapkan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi karena peran teknologi dalam dunia pendidikan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar. Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran, seperti dengan menggunakan video pembelajaran atau aplikasi pembelajaran yang interaktif sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Jurusan tata kecantikan merupakan salah satu jurusan di SMK Negeri 3 Kupang yang menjadi salah satu jurusan yang banyak peminatnya. Oleh karena itu perlu didukung oleh tenaga pendidik yang kompeten di bidang kecantikan dan mampu memahami karaterisktik belajar peserta didik.

Namun berdasarkan hasil wawancara bersama kepala sekolah, rekan sejawat, dan hasil observasi ditemukan bahwa hampir sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam proses memahami materi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan persoalan ini terjadi, salah satunya guru belum mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif khususnya dalam materi nail art. Adapun indikatornya terdiri dari :

Metode pembelajaran masih monoton sehingga membuat peserta didik merasa jenuh.

Guru kurang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran sehingga membuat peserta didik merasa bosan karena tidak sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.

Kegiatan belajar masih terpusat pada guru sehingga peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.

Peserta didik masih kurang percaya diri dalam menyampaikan hasil karyanya.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? 

Peran teknologi dalam dunia pendidikan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dapat memfasilitasi proses pembelajaran, seperti penggunaan powerpoint dan video pembelajaran sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi ini sangat penting yaitu :

Bagi Guru

Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.

Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik

Pengajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi

Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

Metode mengajar akan lebih bervariasi, dan

Pembelajaran akan lebih menarik sehingga peserta didik lebih fokus dan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai apa yang direncanakan.

Media, alat dan bahan pembelajaran yang lebih inovatif.

Memotivasi diri guru sendiri dan  diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.

Dapat memfasilitasi gaya belajar peserta didik.

Proses pembelajaran yang lebih terstruktur.

Pembelajaran berpusat kepada peserta didik

Guru berperan sebagai fasilitator

Bagi Peserta didik 

Membantu memudahkan belajar bagi peserta didik dan juga mempermudah proses pembelajaran bagi guru.

Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkrit).

Menarik perhatian peserta didik lebih besar (jalanya pembelajaran tidak membosankan).

Semua indra peserta didik dapat diaktifkan.

Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Melakukan identifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di sekolah

Mencari alternatif solusi dari berbagai sumber, baik dari literatur, wawancara dengan kepala sekolah, pengawas sekolah, rekan sejawat dan pakar

Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi yaitu pemanfaatan media pembelajaran yang kurang inovatif

Perangkat yang disusun adalah MODUL AJAR, LKPD, media pembelajaran dan instrumen penilaian serta instrumen refleksi

Melakukan analisis hasil pembelajaran untuk menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan

Berdasarkan latar belakang persoalan di atas, maka solusi yang dihadirkan untuk mengatasi persoalan tersebut yaitu dengan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Adapun alasan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi yaitu memfokuskan pada pemecahan masalah nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi dan laporan akhir. Selain itu, penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi akan membuat siswa termotivasi dalam belajar.

Tantangan

Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara yang telah dilaksanakan, maka ada beberapa tantangan yang terjadi, meliputi :

Metode pembelajaran masih monoton seperti ceramah sehingga membuat peserta didik merasa jenuh.

Guru kurang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran sehingga membuat peserta didik merasa bosan karena tidak sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.

Kurangnya penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran.

Ada sebagian guru yang belum memahami setiap karakteristik dari model pembelajaran.

Kegiatan belajar masih terpusat pada guru sehingga peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.

Peserta didik masih kurang percaya diri dalam menyampaikan hasil karyanya.

Ada beberapa guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran yang inovatif. Seorang pendidik, yang memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat, sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan. Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.

Berdasarkan tantangan di atas, maka ini menjadi suatu refleksi bagi seorang guru untuk melakukan pembaharuan dalam hal proses pengajarannya di kelas dengan berbagai cara seperti peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional yang dimiliki untuk merancang suatu pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik.

Langkah -- langkah yang di lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, adalah :

Tantangan mengenai media pembelajaran. Guru meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT, seperti menampilkan power point dan video saat kegiatan pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

Tantangan mengenai model pembelajaran. Guru harus menguasai sintaks model pembelajaran yang digunakan, dalam hal ini model PJBL. Harapannya,pelaksanaan pembelajaran akan lebih tertata mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup.

Tantangan mengenai metode pembelajaran. Metode pembelajaran diskusi kelompok, dipilih agar seluruh peserta didik dapat terlibat secara aktif dan berani menyampaikan pendapat selama kegiatan pembelajaran.

Tantangan mengenai penilaian. Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan dari ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik. Instrumen penilaian terdiri dari capaian pembelajaran setiap ranah, kisi -- kisi soal, rubrik penilaian atau pedoman penskoran. Alat evaluasi atau instrumen soal yang disusun diarahkan pada soal berbentuk HOTS.

Strategi yang digunakan, adalah : 

Pembelajaran  menggunakan model PJBL, agar peserta didik mampu menghasil hasil karya. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terdiri dari 6 sintaks pembelajaran yaitu: Sintaks 1: Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial Sintaks 2: Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa Sintaks 3: Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek Sintaks 4: Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek Sintaks 5: Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa Sintaks 6 : Mengevaluasi Evaluasi disini yaitu pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Guru  menerapkan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan, agar peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran nail art

Guru  menggunakan media inovatif, yaitu tayangan video yang diharapkan mampu menarik minat belajar peserta didik dalam pembelajaran mengenai desain dan teknik nail art.

Penerapan Pendekatan TPACK

a. Strategi yang dilakukan adalah penerapan pendekatan TPACK baik dalam menyiapkan konten pembelajaran, penerapan model dan metode pembelajaran serta media pembelajaran yang berbasis IT. b. Proses penerapan pendekatan TPACK yaitu guru menentukan dan menyusun konten(materi) yang akan diajarkan, membuat media pembelajaran berupa PPT dan menayangkan video. Menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran serta lingkup materi yang akan dipelajari selama proses pembelajaran. Mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dalam suatu kelompok diskusi yang telah dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan mencari referensi di internet dengan menggunakan handphone. Membimbing tiap kelompok yang mengalami kesulitan selama menyelesaikan media presentasi kelompok. Melakukan analisis dan evaluasi dari hasil kerja setiap kelompok serta memberikan penguatan. c. Sumber daya yang dibutuhkan adalah kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan pendekatan TPACK dalam hal menyusun konten pembelajaran, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan LKPD.

C. Bagaimana prosesnya   

Melalui kegiatan menyimak video peserta didik mengindetifikasi alat bahan kosmetik dan desain nail art

Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik menentukan teknik desain dan langkah kerja nail art

Refleksi

Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dan langkah -- langkah yang dilakukan, antara lain : 

Dengan menggunakan model pembelajarn PjBL dan media power point, peserta didik lebih semangat selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan diskusi kelompok, mereka lebih aktif, dan kreatif serta dapat memecahkan persoalan kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing -- masing.

Berhasil atau tidaknya strategi tersebut terlihat dari rangkaian kegiatan pembelajaran,mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup.Selama proses pembelajaran berlangsung,peserta didik sangat antusias, aktif, dan lebih memahami materi yang telah disampaikan.Hal ini juga dapat dilihat dari hasil evaluasi peserta didik.

Sedangkan faktor yang menjadi kekurangan dari metode yang digunakan, yaitu :

Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam diskusi kelompok.

Masih ada peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM, setelah dilakukan evaluasi.

Pembelajaran diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan, antara lain:

Peserta didik lebih antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Peserta didik berlatih untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam suatu kelompok untuk berfikir kritis, serta berani untuk mengemukakan pendapatnya.

Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dengan keaktifan siswa.

       5. Hasil.

 Hasilnya sangat efektif, karena dengan menggunakan model PJBL dan menggunakan media pembelajaran berupa video, menggunakan LKPD, peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun